Mulai menulis dengan cinta, agar karya kita memiliki rasa bagi pembaca, memiliki ikatan emosi dan mampu memberi motivasi juga.
Cie,,cie mentang-mentang bulan Februari semua dikaitkan dengan cinta 🙂 . Ga ada hubunganya sih, antara menulis dengan cinta sama valentine, tapi seru juga kalau kita bahas cinta ya.
Kemarin saya baru mendapat pencerahan mengenai menulis dengan cinta, bagaimana membuat tulisan kita di blog bisa memotivasi, bermanfaat dan renyah dibaca kapanpun oleh siapa saja. Ini adalah salah satu cara untuk upgrade konten dalam tulisan kita loh.
Workshop menulis ini diadakan oleh Komunitas Indonesian Social Blogpreneur (ISB), disponsori oleh C2LIVE, Evhive, Kulina, Shafira, ZOYA dan ZOYA Cosmetics.
Selama satu tahun menulis blog saya akui hampir 90 persen tulisan dalam blog menulis layaknya laporan reportase. Saya baru bisa menulis berdasarkan review tempat atau produk, kalau kata teh Ani Berta “Anisa, tulisan kamu kurang ada rasa, belum greget dan tidak ada ciri khas pribadi kamu”.
Wuih, kata-kata dari teh Ani menjadi tamparan buat saya, yang selama ini memang hanya menulis berdasarkan reportase dan pengalaman, tanpa ada sisipan sentuhan pribadi di dalamnya.
Bukannya ga mau, menulis penuh bunga-bunga atau emosi yang bisa mengajak pembaca. Tetapi itu bukan kepribadian saya, jangan salah loh banyak blog teman-teman yang saya kunjungi dan baca, untuk melihat dan juga mempelajari bagaimana tulisan mereka bisa berada di halaman pertama google dan menarik perhatian untuk dibaca.
Bahkan saya sudah belajar di kelas yang berisi blogger keren di Danone Blogger Academy untuk mengasah kemampuan menulis saya, namun terasa sangat sulit bagi saya dan penuh perjuangan keras untuk bisa ungkap suatu hal dan menuangkannya dalam bentuk tulisan dengan metode story telling dan feature stories.
Sebelum membahas lebih jauh, yuk pahami mengenai story telling dan feature stories ini, karena ga semua penulis memahami dan bisa melakukan teknik menulis dengan metode ini loh, saya salah satu di dalamnya 🙁 .
Feature Stories
Feature Stories berdasarkan wikipedia adalah jenis tulisan yang menyampaikan fakta dengan cara ringan, menarik, dan menonjolkan fungsi menghibur tanpa terikat dengan aturan 5W+1H atau hal-hal yang terjadi pada waktu kejadiannya, namun tetap berfungsi informatif dan mendidik. feature biasanya dibuat dengan kalimat-kalimat yang dapat menggambarkan objek, sehingga pembaca larut dalam imajinasinya.
Dalam bidang kewartawanan atau penulisan profesional karangan khas memiliki imbalan (nilai ekonomi) yang lebih tinggi dibandingkan dengan penulisan berita.
Saat penulis berhasil membawa pembaca terlena dan larut di dalam cerita dengan gaya feature stories, maka bisa dinyatakan sukses menjadi story telling.
Story Telling
Story telling adalah gaya menulis dengan cara bercerita secara detail akan sesuatu hal atau peristiwa tanpa menyebutkan atau mengatakan secara langsung objek yang dimaksud.
Dikatakan seorang penulis berhasil menggunakan teknik story telling, saat pembaca mampu menangkap jalan cerita serta merasa terhibur dengan alur dan jalan cerita yang disuguhkan dalam bentuk tulisan. Selain itu, pesan moral dalam cerita juga diperoleh.
Saat penulis mengungkapkan dan mencurahkan pemikiranya ke dalam suatu tulisan, ada baiknya dengan penuh cinta dan rasa, agar enak dibaca, dan melibatkan emosi pembaca di dalamnya. Hal ini dapat menimbulkan suatu imajinasi, empati, dan memotivasi pembaca untuk addicted terhadap tulisan kita.
Kenalan yuk dengan Dini Fitria
Berlatar belakang jurnalistik dan pernah bekerja di stasiun tv swasta, Dini Fitria membagi pengalamannya bagaimana membuat suatu tulisan yang memiliki jiwa, dan cinta sehingga disukai oleh pembaca dan menjadi suatu buku.
Jangan pernah terlalu membenci suatu hal, karena bisa jadi yang kita benci malah menjadi yang kita cintai dengan mendalam.
Berdasarkan pengalaman pribadinya, Dini Fitria menerbitkan tiga buku keren Hijrah Cinta, Islah Cinta dan Muhasabah Cinta. Maaf kalau saya belum berkesempatan membaca ketiga buku mba Dini ini.
Saya belum membaca trilogi buku dari Dini Fitria, tetapi saat mendengar kisah yang dituturkan mengenai suka dan duka pengalamannya di India, betapa ia membenci tetapi sekaligus mencintai India, sudah membuat saya tertarik dan penasaran.
Belajar Membuat Feature Stories
Dini Fitria membagi ilmunya untuk bisa menciptakan karya tulis dengan gaya feature stories, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti :
- Story telling, bercerita dengan mengajak pembaca untuk berimajinasi bukan melaporkan suatu hal.
- Memiliki Emosi, tulisan kita mengungkapkan rasa cinta, benci, sedih maupun amarah personal yang menjadi pengikat antara penulis dan pembaca.
- Goal yang jelas, maksudnya tulisan kita memiliki tujuan dan mampu memberi solusi atau motivasi kepada pembaca.
- Relevan dan dekat dengan keseharian, sehingga pembaca merasa larut dalam cerita dan bisa ikut merasakan pada apa yang ada di tulisan kita.
- Membuat Penasaran, ini penting agar pembaca menanti dan terus membaca tulisan kita secara kontinue.
- Ada Penghayatan, maksudnya adalah pada tulisan kita memiliki pengalaman batin yang mendalam dan bisa tersamapaikan kepada pembaca.
Ciri – ciri feature stories adalah:
- Bertutur
- Deskriptif
- Informatif
- Gaya penulisan
- No need exactly 5W+1H
- Human of interest
Butuh jam terbang, pengalaman dan juga trial error untuk bisa terbiasa dan handal dalam melakukan metode feature stories dalam menulis, jadi jangan menyerah untuk terus mencoba. Ini saya tegaskan pada diri saya sendiri untuk terus mencoba menulis dengan cara yang manis sehingga bisa memikat pembaca.
Menarik sekali pembahasan dari Dini Fitria mengenai pengalaman hidupnya yang dituangkan kedalam suatu tulisan dan sukses dijadikan beberapa buku. Saya pun tertantang untuk bisa membuat setidaknya satu tulisan dengan gaya menulis feature stories.
Bagaimana hembusan udara di pagi hari bisa menjadi suatu kisah yang memiliki rasa dan tersirat cerita cinta di dalamnya.
Fiuh,,, merupakan hal yang luar biasa bagi saya pribadi untuk bisa membuat satu karya tulis yang bisa memiliki kisah dan emosi mendalam… Karena saya tidak terbiasa mencurahkan isi hati dan menuangkannya dalam tulisan.
Selain itu, kurangnya pengetahuan terhadap puisi, dan diksi membuat saya masih belum bisa memulai suatu feature stories.
Pembelajaran yang saya dapat di kelas menulis hari ini bersama ISB:
- Tulisan yang baik adalah yang bisa membuat orang terkesan, termotivasi dan tergerak. Ini adalah yang menjadi jiwa suatu tulisan.
- Cobalah menulis berdasarkan suatu hal yang spesial, sehingga kita penasaran untuk menggali hal tersebut. Sehingga ada makna dari tulisan kita.
- Dalam Feature Stories harus ada Premis , yaitu sesuatu yang kita inginkan, tetapi memiliki kendala atau tantangan untuk mengungkapkannya. Premis merupakan benang merah yang mengikat semua alur cerita yang kita buat dan memiliki emosi di dalamnya.
Tentu saja pengalaman adalah guru terbaik akan banyak hal, dan saya akan terus mencoba dan belajar agar tulisan saya memiliki rasa dan saya bisa menulis dengan cinta.
Yuk mulai menulis dengan cinta 🙂
Acara keren ini saya harap bisa berlanjut, karena bermanfaat dan sangat membantu dalam mengembangkan kemampuan dalam menulis. Terimakasih kepada Kulina yang menyajikan makan siang sehat dengan menu nasi ayam betutu yang lezat, dilengkapi pelecing kangkung, tahu goreng dan kerupuk.
Makan siang yang sangat fleksibel dan ekonomis, disaat hujan deras tiada henti membasahi kota Jakarta, Kulina menjadi solusi bagi warga Jakarta yang mager atau berada ditengah kesibukan.
Kejutan cantik juga didapatkan oleh seluruh peserta workshop saat pulang, selain mendapat ilmu yang bermanfaat, kami membawa pulang bingkisan cantik dari Shafira, ZOYA dan juga ZOYA Cosmetics.
Penasaran dengan produk Shafira bisa loh kunjungi website-nya di www.shafira.com beragam fashion muslim tersedia di sini. Untuk ZOYA bisa langsung cus ke www.zoya.co.id untuk melihat produk fashion dan hijab-nya dan www.zoyacosmetics.com kalau ingin lihat produk kecantikan terbaru dari ZOYA cosmetics.
Psst,, mau tahu tulisan kita bermutu atau tidak, bisa loh gabung di C2live dan daftarkan tulisan kita untuk dimoderasi. Kalau tulisan kita original dan menarik, siap-siap menjadi viral dengan bantuan dari C2live 🙂 . Penasaran? Buruan register di www.c2live.com ya untuk upgrade kualitas tulisan kalian.
Semoga secepatnya tulisan saya bisa viral dengan konten yang lebih berkualitas dan lebih menarik perhatian pembaca. Terlebih bisa memotivasi dan memberi efek positif pada masyarakat luas.
Kelas belajar yang banyak manfaatnya ya mba. Alhamdulillah banget sebagai Blogger baru yang masih banyak salah. Saya dapat banyak masukan dari acara kemarin
Sangat banyak manfaat yang didapat, sayangnya ga ada bedah blog. Jadi kita bisa belajar lebih mendalam kalau ada sesi bedah blog loh mba.
Aseeek ternyata dalam menulis pun harus dengan cinta. Macam lagu hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga , begitu juga dengan menulis ya .
Aish dangdutan kita sambil nulis ya bunsay 🙂
Sebentar lagi… Tulisan Mba Anisa viral dan heboh. Yakin deh Mba. Menulis seperti maunya orang tidak bisa dipaksakan. Masing-masing punya gaya menurut saya. Mba Anisa dengan gayanya. Apalagi saya. Tetapi, mencoba tak ada salahnya. Apalagi saya yang straight news dan ilmiah, susah mau ber “aku-aku”. Rasanya bukan saya banget. Eeh bukan curcol.
Aamiin, saya terus belajar mas Jun.
Kepengen tulisannya enak dibaca seperti tulisan mas Jun yang heitz
Duh, dari dulu akutuh justru pengen banget bisa nulis story telling gtu, kadang rasanya sulit bgt disalurkan ke tulisan. Hiks.
Sama, saya juga ingin sekali bisa menulis dengan story telling 🙂
Jadi kepo sama 3 novelnya.
Setuju sama Mas Jun itu, memang masing-masing kita sudah ada style sendiri, gitu.
Perlu usaha gigih jika ingin bertransformasi.
But, memang sesuatu yang baru bukan untuk ditakutkan tetapi ditaklukkan.
Nyoook, sebagai pemanasan, kite dangdut, duyyuu… yang ^_^
Xixixi…
Ini nih masalahnya.. Seringnya aku nulis berdasar reportase dan pers release *ketahuan* tapi ternyata menulis dengan gaya begini lebih enak dibaca yah..
Materi padat berisi bikin ngelamun bagaimana menulis reportase yang lebih punya jiwa. Terima kasih ya Mbak Anisa udah nebengin aku ke acara ini.
Waduh menulis dengan cinta. CINTA CINTA CINTA AAAAAAAA
Kok jleb banget ya buat para jomblo kaya saya wkwkwkwkwkwkwk……..
setiap tulisan dari hati akan menghasilkan karya yang bagus. ilmu diatas penting buat penulis/blogger
Tulisannya masih bergaya wartawan ya Bun. Banyakin tulisan curhat, coba hehe
alhamdulilah dapat ilmu lagi untuk blogger menulis dengan cinta mungkin ada hubungannya sama bulan ini februari valentine hehehe pas banget dengan tema workshopnya.
Keren ya acara ny… Materi ny juga bagus banget memang jika sesuatu di kerjakan dengan hasilnya pasti indah
Menarik sekali mbak infonyaa, mau coba ahh register ke C2 live.. Thanks untuk sharing nyaa mbak. 🙂
Practice makes perfect. Ga ada sesuatu yang sempurna kalau kita tidak belajar dan mempraktekan apa yg sudah kita pelajari. Thanks tuk sharing ilmunya ya. Next kalo ada lagi boleh tuh workshopnya.
Bagus ga ya bukunya. Mau baca ah nanti ditoko buku.
Saya juga belum bisa story telling. Satu Kali doang bisanya yang kemarin di danone blogger itu. Mungkin kalau dipaksa bisa Kali yak hahahah..
Yuk yuk upgrade biar lebih kece konten tulisannya 🙂
Senang ya bisa belajar dari ahlinys
Tetap semangat and never stop learning.
Feature stories itu emang enak mbak, kek baca cerpen. Hihihi.
Sama mba aku juga blm bisa nulis dengan kalimat berbunga2 kecuali gambar bunga hi.. Hi…
ilmunya bermanfaat banget ya kemarin
Aku dapat warna hijau tosca eh. Hahaha acara yang bikin semangat banget dari mulai daftar sampai kaki melangkah ke tempat acara. Keren isb
Yup, semangat terus, menulis dengan cinta
Jangan pernah terlalu membenci suatu hal, karena bisa jadi yang kita benci malah menjadi yang kita cintai dengan mendalam…
Awas ketulah yach ini artinya..
Banyak pembelajaran ya setelah ikut workshop ini, semangat untuk terus maju dalam menulis
Workshop nya banyak banget yah ilmunya dari awal sampai akhir…rasanya pengen semuanya dituangkan dalam tulisan yah
saya kudu banyak belajar lagi siy kalau urusan nulis pake cinta inihhhh… secara saya orangnya terlalu to the point gitu… jadi mungkin “kurang berasa” ya…