Mulai Tumbuhkan Kebiasaan Makan yang Baik (Healthy Eating Habit) Pada Anak Sejak Dini Yuk Bunda

Diposting pada

Selamat pagi Bunda, bagaimana tumbuh kembang Si Kecil hari ini? Semoga terus sehat dan semakin pintar ya 🙂 . Pernahkah Bunds mengalami kebingungan saat pertama kali memberikan MPASI kepada Si Kecil, sibuk cari tahu makanan apa yang sebaiknya kita beri kepada bayi usia 6 bulan.

Perkembangan otak bayi dan anak di 1000 hari kehidupan (hingga usia 2 tahun) sangat cepat. Sehingga kita sebagai orang tua harus memperhatikan pemenuhan gizi mereka agar dapat tumbuh kembang lebih optimal.

Banyak sekali mitos di masyarakat tentang makanan pendamping ASI, apa Bunda sudah tahu dengan baik apa saja makanan yang sebaiknya diberikan pada anak saat pertama kali mencoba MPASI dan bagaimana pengenalan makanan padat (weaning) saat anak berusia di atas 6 bulan.

Bicara Gizi bersama Sarihusada
Bicara Gizi bersama Sarihusada

Tahukah Bunda, saat pemberian MPASI yang terpenting ternyata bukan pemberian karbohidrat, tetapi yang utama adalah pengenalan dan pemberian protein. Peningkatan ibu sadar gizi akan membantu peningkatan gizi pada anak sehingga peningkatan daya tahan tubuh anak meningkat, agar anak terhindar dari virus, dan penyakit lain khususnya Stunting.

Mitos Bunda kalau  MPASI pertama anak diawali dengan buah dan sayur,, karena yang benar adalah anak pertama kali diperkenalkan MPASI dengan sereal dan daging dulu. Anak juga tidak diperbolehkan untuk secepatnya diberikan MPASI, berikan sesuai dengan usia, tepatnya di atas 6 bulan.

WHO menyarankan anak di bawah usia 1 tahun jangan dulu di beri Jus Buah, tapi berikan buah-buahan yang ditumbuk, dan perkenalkan lebih dulu anak-anak pada makanan berbentuk cetak dan cacahan daging.

Membangun Kebiasaan Makan yang Baik (Healthy Eating Habit) Sejak Dini untuk Dukung Tumbuh Kembang Optimal Anak

The Golden Years atau Masa Emas merupakan sebuah periode penting di kehidupan anak yang dikenal dalam periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). Pada periode tersebut, asupan nutrisi anak sangatlah penting untuk diperhatikan, terlebih dalam usia tersebut, asupan nutrisi anak bisa dikategorisasikan dengan beberapa tahapan dan setiap tahapannya memiliki kebutuhan yang berbeda-beda seperti halnya dalam masa Weaning atau penyapihan.

Namun pada kenyataannya, orang tua sering kali dibingungkan dengan beragam informasi, baik yang benar maupun salah terkait panduan nutrisi dan metode pemberian makan selama periode ini. Padahal kesalahan pemberian makan pada anak diperiode ini dapat berujung pada kondisi malnutrisi, seperti stunting.

Sehingga pemahaman yang tepat dari orang tua terhadap kebiasaan makan yang baik (healthy eating habit) dinilai sangat penting agar orang tua dapat memberikan asupan nutrisi dengan benar dan nutrisi anak dapat tercukupi dengan baik.

Sarihusada mengajak masyarakat, terutama pada Bunda untuk dapat memahami bagaimana pemberian MPASI yang terbaik bagi anak-anak dengan mengadakan acara Bicara Gizi bersama dr. Frieda Handayani, Sp.A(K) Dokter Spesialis Anak RSCM.

Bicara Gizi
Bicara Gizi mengenai “Pengenalan Makanan Padat Pada Anak” bersama dr. Frieda

Dokter Frieda mengatakan kalau Serealia untuk MPASI sebaiknya pilih makanan lokal, seperti bubur beras, bubur jagung, bubur sagu. Berikan sesuai ketersediaan di lingkungan kita. Gunakan wadah kaca, stainless steel atau plastik (BPA free) saat mengolah dan menyajikan makanan MPASI.

Disamping nutrisi, tekstur, porsi hingga frekuensi makanan untuk membentuk kebiasaan makan yg baik, keamanan pangan menjadi krusial karena bakteri penyebab kontaminasi dapat tumbuh di makanan, seperti daging, ikan, telur, susu, kedelai hingga nasi

Tahapan Pengenalan Makanan Padat Pada Anak

Bunda, tolong diperhatikan ya, berikut ini adalah tanda anak kita sudah siap untuk mendapatkan MPASI :

1. Kepalanya sudah dapat tegak dan stabil saat duduk dan ditopang
2. Bayi dapat berusaha “push up” dengan siku lurus dari posisi berbaring, kalau orang Sunda bilang, anak mulai ngorondang 🙂
3. Sudah ada refleks menjulurkan lidahnya atau kegiatan melepeh pada anak sudah berkurang
4. Anak sudah membuka mulut saat ditawarkan makanan
5. Koordinasi mata, tangan dan mulut pada anak sudah baik

Tahapan pemberian MPASI pada anak
Tahapan pemberian MPASI pada anak

Jangan sembarangan memberi MPASI anak, perhatikan juga tahapan berikut saat memberikan pengenalan makanan padat pada anak :

1. Anak disarankan mengonsumsi makanan yang dihaluskan dan disaring dengan tekstur lumat dan kental pada usia 6-7 bulan

2. Saat usia anak 8-9 bulan berikan makanan bertekstur agak kasar dan lauk yg di cincang

3.  Ketika usia anak sudah 9-12 bulan sudah dapat diberikan makanan keluarga, tetapi dengan catatan bumbu yang minim ya Bunda, tidak terlalu asin, manis dan pedas

Menurut Dr Frieda, makanan buat anak sebaiknya tidak perlu lagi ditambahkan gula ataupun garam. Berikan pengenalan berbagai jenis makanan, tetapi ada baiknya setiap jenis makanan diperkenalkan 10-15 kali, sampai anak terbiasa dan mulai menyukainya.

Jangan paksa anak untuk memakan sesuatu yang baru baginya ya Bunda, karena anak perlu proses sampai 10 kali untuk mengenal dan menyukai makanan baru. Bangun suasana yang menyenangkan saat anak makan, dan buat jadwal makan yang konsisten. Jangan berikan anak susu sesaat sebelum waktunya makan.

Zat besi pada tempe termasuk non heme sehingga sulit diserap usus bayi. Zat besi penting karena dapat menunjang IQ anak untuk lebih cerdas, pertumbuhan motorik halus dan kasar jadi lebih baik.

Anak makan makanan instan sebagai MPASI, ini boleh ga ya? Menurut Dr. Frieda ga masalah kok, selama kandungan yang terdapat dalam makanan instan memenuhi kebutuhan gizi seimbang anak. Karena banyak makanan instan MPASI yang dijual di masyarakat sudah menambahkan nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh anak-anak. Tetapi kalau Bunda sudah pastikan, MPASI yg dibuat sendiri memenuhi gizi seimbang, tidak perlu lagi makanan olahan instan untuk anak.

Mulai sekarang yuk berikan edukasi kepada teman, tetangga maupun komunitas kita Bunda, bagaimana memberikan pengenalan makanan padat (weaning) pertama kali pada anak. Agar anak tidak mengalami trauma dan tidak suka pada salah satu jenis makanan. Karena, dengan membangun kebiasaan makan yang baik akan membuat anak tumbuh dengan lebih baik dan mencapai optimalisasi pertumbuhan otak anak.

Spread the love

1 komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *