Pengalaman Sekolah Full Day di Madrasah Ibtidaiyah Plus Daarul Huda

Diposting pada

Pagi Mom’s, saat menyekolahkan anak apa saja sih yang jadi pertimbangan kalian dalam memilih dan menentukan jenis sekolah yang diambil untuk anak?

Kalau saya, jujur memilih sekolah full day karena awalnya saya pikir akan memberikan dampak baik bagi anak, karena di lingkungan sekitar saya, sekolah dasar negeri kelas 1 sampai kelas 2 cuma belajar sampai jam 10.00 wib dan sisanya di rumah main, atau masukan anak ke tempat les.

Daripada pusing cari tempat les, antar jemput sekolah, sekolah ngaji, dan les.. akhirnya saya sekolahkan anak di Madrasah Ibtidaiyah Plus Daarul Huda di kota Banjar-Jawa Barat. Jaraknya ga sampai 1 km dari rumah dan ada sepupunya Azzam yang sekolah juga di sana yang sekarang sudah kelas 4.

Harapan sih, anak bisa bersosialisasi dengan lebih baik, maklum awalnya kami tinggal di Bekasi sebelum memutuskan menetap di Banjar. Dari segi bahasa, kultur dan kebiasaan yang ada, saya dan Azzam benar-benar harus berusaha berbaur.

Awal masuk sekolah, sudah ada insiden anak saya Azzam di keroyok oleh anak lain kelas yang memiliki kakak di kelas senior. Kejadiannya di dalam musholla, ada banyak anak-anak yang sudah bersiap untuk sholat Ashar.

Sedih, marah, kesal bercampur aduk di benak saya. Merasa sudah tepat menetapkan hati dan cita-cita agar anak saya kelak menjadi anak soleh, cerdas, dan memiliki akhlak yang baik, apalagi saya mengeluarkan uang tidak sedikit untuk menyekolahkan anak di sekolah ini.

Alhamdulilah masalah ini bisa diselesaikan dengan baik, tapi ternyata di balik itu anak-anak di ultimatum kalau ada masalah di sekolah, orang tua jangan diberi tahukan agar tidak terjadi keributan di sekolah. Dan ternyata anak saya di beri tanda merah oleh semua tenaga didik di sekolah ini.

Diajak pindah sekolah, anak ternyata sudah nyaman di sekolah dengan alasan nanti kalau pindah, ga ada teman seperti di kelas sekarang. Semoga kedepannya situasi dan kondisi anak belajar lebih baik lagi, kalau ga membaik mungkin dengan sangat terpaksa lebih memilih sekolah yang lebih nyaman lagi

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *