Halo, Mama Azzam senang sekali loh kemarin tepatnya hari Kamis, 22 Februari 2018 berkesempatan ikut serta di acara Diskusi Publik bersama Forum Merdeka Barat 9 (FMB9), yang membahas berita terhangat yang menjadi sorotan masyarakat beberapa minggu terakhir ini.
Diskusi Publik kali ini membahas “Penghentian Sementara Konstruksi Layang” dengan headline #MoratoriumDemiKeselamatan . Hsl ini terkait dengan terjadinya 14 kali kecelakaan kerja di proyek pembangunan Konstruksi Layang.

Diskusi kali ini dibuka oleh R. Niken Widiastuti, selaku Direktur Jendral Informasi dan Komunikasi Publik – Kementrian Komunikasi dan Informatika RI mengenai kinerja pemerintah dan juga PT.Waskita Karya dalam pembangunan infrastruktur di seluruh pelosok Indonesia.
“Pembangunan yang demikian besar tidak akan menghapus pembangunan yang telah dilaksanakan dan direncanakan pemerintah karena insiden kecelakaan yang belakangan terjadi, karena seluruh fasilitas yang dibangun untuk melayani masyarakat Indonesia”, ujar Niken Widiastuti

Forum Merdeka Barat 9 yang harusnya dilaksanakan pukul 13.00 wib baru dilaksanakan pada pukul 13.45 wib dengan narasumber yang hadir :
- Dr. Ir. H. Syarif Burhanuddin, M.Eng , selaku Dirjen Bina Konstruksi Kemen PUPR.
- Ir. Zulkifli M.Sc DEA , selaku Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub RI.
- N. Wirya Adnyana, selaku Direktur Operasi II Waskita Karya.

Jujur saja, saya merasa sedih saat melihat banyaknya korban yang berjatuhan akibat dari kelalaian saat pelaksanaan pembangunan konstruksi layang ini. Bayangkan dalam sudah terjadi 14 kali kecelakaan dalam pembangunan konstruksi layang ini, terlepas ini ada kesalahan pada sistem maupun kelelahan pada pekerja, karena beberapa kecelakaan ini tercatat terjadi pada dini hari.
Ada terhembus kabar. Saat forum tanya jawab, bahwa pekerja pada shift 3 yang melakukan pekerjaan konstruksi adalah pekerja junior yang kurang berpengalaman, sehingga kemungkinan besar kecelakaan ini adalah akibat dari human error.
Penghentian sementara pada pekerjaan konstruksi untuk pekerjaan beresiko tinggi, terutama konstruksi layang dan beban berat, sedangkan pekerjaan bawah, pengaspalan, pembersihan lapangan dan pekerjaan infrastruktur lainnya masih terus berlanjut.
Kementrian Perhubungan dengan ini menghentikan sementara proyek Double Double Track Manggarai – Cikarang sejak kecelakaan kerja 4 Februari 2018 lalu, Menhub berkomitmen “Keselamatan Tanpa Kompromi”.
Terdapat 8 kriteria pekerjaan konstruksi layang yang saat ini diberhentikan sementara, yaitu :
1. Pekerjaan yang menggunakan balok/Gelagar-I beton langsing.
2. Pekerjaan yang menggunakan Sistem Hanging Scaffolding.
3. Pekerjaan yang menggunakan Ballance Cantilever precast/in situ.
4. Pekerjaan yang menggunakan Launcher Beam/Frame.
5. Pekerjaan dengan tonase besar.
6. Pekerjaan yang mempunyai rasio kapasitas angkat terhadap beban kurang dari 5.
7. Pekerjaan dengan faktor keamanan sistem bekalisting kurang dari 4.
8. Pekerjaan dengan menggunakan sistem kabel.
Untuk pemberitaan tersebut, Pemerintah akan terus perketat pengawasan konstruksi, pemberhentian sementara hanya untuk pekerjaan konstruksi layang saja saat ini.
Penghentian sementara akan dilanjutkan dengan evaluasi oleh komite keselamatan konstruksi mulai dari desain, standar operasi prosedur (SPO), metode kerja, sumber daya manusia, peralatan termasuk memperketat pengawasan.
Perusahaan-perusahaan pemenang tender konstruksi tersebut diminta untuk segera menyiapkan dokumen terkait dan disampaikan kepada KKK untuk dilakukan evaluasi. Jika telah memenuhi semua persyaratan dapat disetujui, sehingga pekerjaan dapat dilanjutkan kembali.
Dokumen yang akan dievaluasi antara lain kontrak, RK3K (Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak), perencanaan, tenaga ahli dan tenaga terampil, alat berat dan operatornya, uji material dan peralatan juga SOP, metode kerja dan ijin kerja.
Dengan diperketatnya pengawasan, diharapkan tidak akan terjadi lagi insiden kecelakaan atau tewasnya pekerja. Tahap penyelesaian juga akan tetap terus dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan sebelumnya.
Aamiin…. Semoga setelah ini bisa lebih diperhatikan lagi soal keselamatan para pekerjanya ya.. Meski sebenernya agak terlambat , kenapa coba baru kepikiran setelah ada korban… Tapi mending telat lah daripada ga sama sekali
Semoga lebih hati2 ya termasuk bahan2nya. Takutnya setelah jadi eh roboh dan makan banyak korban.
Setuju, keselamatan para pekerja itu yg utama. Smoga pemerintah makin memperhatikan kesejahteraan pekerja pekerja kita