Pagi moms, suasana politik di Indonesia semakin hari semakin panas, iya ga sih. Semua orang menyatakan sikap untuk mendukung yang menurut mereka adalah yang terbaik, namun tidak sedikit yang pesimis dan berusaha untuk membuat kericuhan saat menjelang Pemilu.
Banyak berita HOAX mulai beredar di media sosial, disebar dengan sporadis tanpa memikirkan dampaknya bagi persatuan dan kesatuan bangsa, bahkan sudah ada beberapa kasus diberitakan kalau tempat ibadah menjadi tempat kegiatan kampanye, penyebaran isu hoax, penanaman paham SARA dan radikalisme.
Jakarta, 11 Januari 2019 Pemerintah dan seluruh pemuka agama se-Jakarta Barat mengadakan “Pernyataan Sikap Forum Kerukunan Umat Beragama se-Jakarta Barat menolak penggunaan tempat ibadah sebagai tempat kegiatan kampanye, isu hoax, SARA dan radikalisme” bertempat di Mesjid Raya Al Amanah, Jalan Indraloka 1 no.55, Wijaya Kusuma, Grogol, Petamburan Jakarta Barat.
Puncak Pesta Demokrasi di Indonesia tidak lama lagi akan digelar moms, tanggal 17 april 2019 mendatang akan menjadi momen yang bersejarah bagi seluruh Bangsa Indonesia. Kita semua akan berperan aktif dalam memilih pemimpin yang akan menjadi kepala negara untuk periode kepemimpinan lima tahun ke depan secara serentak dari Sabang sampai Merauke.
“Pesta Demokrasi” dalam Pemilihan Presiden dan juga pernah anggota dewan legislatif DPR RI, DPD RI dan DPRD dalam satu waktu bersamaan. Sudah tentu sangat diharapkan seluruh masyarakat Indonesia memberikan suaranya di Pemilu 2019, dan juga dapat ikut serta dalam menjaga keamanan, dan perdamaian selama masa Pemilu.
Warga Jakarta Barat, yang menginginkan terciptanya kedamaian dalam proses pesta demokrasi berlangsung. Meski di padtikan akan ada berbeda pilihan, dan juga berbeda keyakinan, namun semua elemen dalam masyarakat di Jakarta Barat berharap agar kerukunan dan tali persaudaraan antar sesama tetap dapat dijaga bersama.
Kepala Bawaslu Jakbar Kodim Junaidi mengatakan kalau pemilu harus dilakukan dengan tanggung jawab karena ada hak dan sanksi.
Forum Kerukunan Umat Beragama [FKUB] Jakarta Barat, beserta jajaran 3 Pilar, Polres Jakarta Barat, Dandim 0503, Walikota Jakarta Barat, Kajari, ketua Pengadilan, Kemenag, Ketua KPUD beserta komisioner Kota jakbar, Ketua Bawaslu, Ketua FKUB Jakbar, beserta Tokoh Lintas Agama, Ketua MUI Jakbar, PGI ( Persekutuan Gereja Indonesia ), KAJ ( Keuskupan Agung jakarta ), Walubi ( Wali Umat Budha Indonesia), PHDI ( Parisada Hindu Darma Indonesia), MATAKIN ( Majelis tinggi agama Konghucu Indonesia) mengajak semua warga Jakarta Barat untuk tidak menodai proses demokrasi Indonesia, dengan cara-cara kampanye yang tidak tidak sehat, atau memecah belah bangsa yang kerap dilakukan sekelompok oknum di berbagai kesempatan di tempat ibadah.
Letkol Kav Andre Masengi Dandim 0503 Jakarta Barat yang hadir juga memberikan pernyataan untuk memberikan dukungan penuh kepada Kapolri Jakarta Barat untuk menjaga keamanan dan perdamaian menjelang Pemilu Serentak 2019 bulan April nanti.
Untuk menjaga keutuhan NKRI dan menjalin kebersamaan serta membangun demokrasi yang berkualitas, FKUB Jakarta Barat bersama warga, serta tokoh lintas agama berkomitmen Menolak tempat ibadah digunakan untuk kepentingan kampanye, menolak tempat ibadah untuk dijadikan penyebaran Isu Hoax, Sara dan radikalisme, demi terciptanya Pemilu 2019 yang damai, aman dan sejuk.
Pemasangan spanduk ini adalah bentuk komitmen bersama dalam membangun demokrasi yang berkualitas dan menciptakan pemilu damai dan bermartabat. Komitmen bersama ini diwujudkan dengan pemasangan spanduk di sejumlah tempat ibadah di Jakarta barat, diantaranya adalah pemasangan 860 spanduk di Mesjid, 237 di gereja, 1 di Pura, dan 85 di Vihara, totalnya ada 1183 tempat ibadah yang akan dipasang spanduk.
Kapolres Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Hariyadi dalam kesempatan ini menyatakan “mendukung penuh komitmen bersama FKUB dan tokoh lintas Agama Jakarta Barat untuk bersama-sama menjaga marwah demokrasi, karena dengan adanya Pemilu 2019 justru masyarakat harus saling menghormati perbedaan dan menyambut pesta demokrasi dengan suka cita”
“Karena tempat Ibadah hanya untuk beribadah dan hanya digunakan untuk kegiatan keagamaan, dan dilarang keras dijadikan tempat provokatif atau penyebar isu Sara, dan isu Hoax, yang kini rentan terjadi jelang pemilu, “tegas Hengki.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Hengki Haryadi menyatakan dukungan penuh untuk mencegah perpecahan yang disinyalir akan timbul kalau tidak di atasi sejak dini. Maka harus ada kerjasama yang saling bersinergi antara masyarakat, pemimpin agama dan juga kepolisian.
Hadir juga Wakil Walikota Jakarta Barat Bpk. Muhammad Zen yang memberikan kata sambutan dalam Pernyataan Sikap Forum Kerukunan Umat Beragama se-Jakarta Barat menolak penggunaan tempat ibadah sebagai tempat kegiatan kampanye, isu hoax, SARA dan radikalisme.
Dengan begitu diharapkan akan mengurangi terjadinya konflik antar agama, atau konflik sesama agama, guna menciptakan cooling system dalam rangka menghadapi pemilu 2019 yang aman damai dan sejuk.
Komitmen bersama ini dibuat untuk terus menjaga, mempertahankan, dan memperkokoh Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika”.
Semoga tercipta Pemilu yang damai dan aman di seluruh penjuru Indonesia ya moms, kalau bisa berjalan dengan baik, insyaallah ga akan ada yang menjadi korban nantinya. Saya sangat mendukung Jakbar Pemilu Damai 2019.