Pelatihan Vokasi Dukungan Pemerintah Dalam Meningkatkan Kualitas SDM

Diposting pada

Pagi moms, masih ingat ga saat lulus sekolah (dulu) kita sibuk memilih untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi atau langsung kerja. Kualitas SDM sejak awal tahun 2000-an memang sudah di gadang yang paling diutamakan moms, lulusan S1 dianggap paling ideal dan akan mudah mendapatkan pekerjaan impian. Sehingga semua lulusan Sekolah Menengah Atas berlomba-lomba masuk kampus bonafit dan Universitas Negeri ternama di daerahnya masing-masing.

Saat ada keinginan untuk melanjutkan kuliah, saya tersandung dengan biaya kuliah yang belum ada. Sedangkan untuk bekerja ternyata ada batas syarat pendidikan yang harus di penuhi. Beberapa perusahaan memberi syarat pelamar kerja harus lulusan diploma atau sarjana untuk bisa dapat gaji sesuai UMR, kalau cuma lulusan SMA hanya mendapatkan pekerjaan sebagai pesuruh moms, kecuali yang sudah punya kenalan atau titipan tentunya.

Fenomena ini terus terjadi dan juga berulang di masyarakat kita, iya ga sih moms? Ketiga adik saya juga mengalami hal yang sama, sibuk pilih sekolah favorit dengan tujuan bisa mendapatkan pekerjaan sesuai dengan impian. Tapi kenyataannya selalu melenceng jauh moms, contohnya saya lulusan SMA jurusan IPS kuliah dan lulus S1 Ekonomi Manajemen, harapan bisa menjadi manajer suatu perusahaan, tapi kenyataanya setelah lulus bekerja menjadi kasir di salon, administrasi di perusahaan baja, pengawas produksi di perusahaan garmen. Buntutnya jadi ibu rumahtangga plus blogger, kapan kesampaian jadi manajer ya 🙂 .

Menyesal ? Tentu saja tidak moms, ini adalah perjalanan hidup dan harus selalu disyukuri setiap langkah kecilnya. Meski gagal jadi manajer perusahaan besar, setidaknya saya sekarang bisa konsisten menjadi blogger dan memiliki penghasilan yang lumayan meski ga kerja kantoran.

Mama Azzam juga pernah mengikuti pogram pengembangan SDM loh moms, sekitar 6 tahun lalu di BBPLK Cevest Bekasi, mengikuti kelas bahasa dan administrasi. Ikut pelatihan kerja ini bukan direncana secara khusus, tetapi merupakan ketidak sengajaan. Kesal tak kunjung mendapat pekerjaan, saya mendaftar dan lolos setelah seleksi dan ujian masuk. Alhamdulillah banyak yang saya pelajari dan dapatkan, bahkan setelah selesai pelatihan langsung bekerja loh.

Pelatihan Vokasi
Saat mengikuti BBPLK Cevest Bekasi.

Di sinilah Mama Azzam mendapatkan pembekalan bagaimana menghadapi dunia industri, beda sekali moms dengan apa yang diajarkan di perguruan tinggi. Kualitas sumber daya manusia di Indonesia di bahas secara gamblang di sini, 90% peserta didik yang mengikuti BBPLK merupakan pekerja di pabrik yang ingin meningkatkan kualitas SDM dan mendapatkan sertifikat tambahan untuk mendapat tambahan gaji dari tempat mereka bekerja.

Kalau bicara SDM, kuncinya pertama karakter. Kedua kompetensi. Kalau karakter baik dan ditunjang kompetensi, maka pasti bagus. Jadi karakter itu inti dasar daya saing SDM yang berkualitas dan berdaya saing moms.

Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Cevest Bekasi ini ternyata merupakan wujud kepedulian Kemnaker untuk meningkatkan kualitas SDM. Banyak tenaga kerja Indonesia yang profesional jebolan BBPLK yang sukses di kirim ke luar negeri seperti negara Jepang, Taiwan, Timur Tengah dan negara lainnya. Siapa yang ga kepingin bisa bekerja ke luar negeri sebagai tenaga profesional dengan gaji fantastis.

Bahkan sampai saat ini masih banyak tenaga kerja Indonesia yang tidak memiliki SDM mumpuni berlomba-lomba untuk bisa bekerja keluar negeri sebagai tenaga buruh ataupun pembantu rumah tangga. Semua karena iming-iming gaji yang besar, dan tanpa mereka sadari kalau pekerjaan itu bisa membahayakan diri mereka saat kualitas SDM yang mereka miliki tidak mumpuni untuk pekerjaan yang diberikan.

Kualitas SDM Indonesia
Wajah dari TKI dengan kualitas SDM yang kurang mumpuni.

Tahu ga sih moms kalau ternyata banyak negara internasional yang senang dengan SDM Indonesia yang bisa dibayar murah dan mau mengerjakan banyak hal. Tidak seperti tenaga kerja dari negara Asia lainnya yang hanya mau mengerjakan apa yang sudah disepakati sebelumnya, sedih ga sih saat tahu hal ini?

2019 Menjadi Prioritas Kemenaker dalam Peningkatan Kualitas SDM Indonesia

Potret SDM Indonesia yang masih miris menjadi perhatian utama dari Pemerintah, terutama Kemenaker di tahun 2019. Khusus merespon perkembangan industri berbasis digital, Menaker Hanif Dhakiri menginisiasi pembangunan “Innovation Room” di Kantor Kemenaker pada Juni 2018.

Peningkatan Kualitas SDM
Ini adalah Innovation Room, Talent Hub yang merespon era baru industri digital dan industri 4.0 yang sudah direplikasi di BLK Cevest Bekasi.

Di sini juga di adakan Jumpa Pers Akhir Tahun Kementerian Ketenagakerjaan 2018 yang menetapkan 2019 menjadi prioritas program pengembangan SDM melalui Pelatihan Vokasi. Terkait dengan pelatihan vokasi, Kemenaker telah melakukan beberapa terobosan, yakni masifikasi pelatihan di BLK, pemagangan terstruktur serta sertifikasi uji kompetensi.

Pelatihan Vokasi oleh Kemenaker
Acara Jumpa Pers Akhir Tahun Kementerian Ketenagakerjaan 2018  membahas mengenai Pelatihan Vokasi di 2019 sebagai wujud peningkatan kualitas SDM Indonesia.

Bingung moms, pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu. Meliputi program pendidikan Diploma (diploma 1, diploma 2, diploma 3 dan diploma 4) yang setara dengan program pendidikan akademik strata 1. Lulusan pendidikan vokasi akan mendapatkan gelar vokasi.

Kemenaker menegaskan bahwa pemerintah sejak tahun 2018-2019 telah memfasilitasi dengan program memprioritaskan pembangunan SDM untuk meningkatkan daya saing secara keseluruhan. Menaker menambahkan ketika karakter pekerjaan berubah maka tuntutan skills-nya pun berubah. Pemerintah pun terus antisipasi untuk menyiapkan kompetensi sesuai perkembangan teknologi informasi.

Mama Azzam sibuk terus ngomongin Sumber Daya Manusia, emangnya Sumber Daya Alam Indonesia sudah ga ada apa ya?? Bukan begitu moms, seluruh masyarakat dunia juga tahu kalau Indonesia memang kaya akan Sumber Daya Alam-nya, hampir semua kita miliki di tanah air tercinta ini. Tambang emas, tambang minyak, tambang gas, tanah yang subur, semua tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Tapi kalau SDA dieksploitasi terus, sudah pasti akan habis suatu saat nanti. Sedangkan semua kekayaan alam ini harus di proses secara alami berabad-abad untuk bisa dinikmati hasilnya. Kita harus mulai melakukan investasi di SDM yang berkualitas dan berdaya saing mulai saat ini. Sayang sekali kalau hasil alam kita diolah dan dinikmati oleh negara asing. Sudah saatnya SDM Indonesia juga punya kompetensi yang tinggi.

Peningkatan Kualitas SDM
Kegiatan Jumpa Pers Akhir Tahun Kemenaker dibuka secara resmi oleh Plt Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan, Khairul Anwar.

Terlebih moms, memasuki industri 4.0 dan teknologi digital, sudah pasti dunia akan terus berubah dengan dinamis. Selain untuk memenuhi permintaan SDM dalam negeri, diharapkan SDM kita juga bisa bersaing di luar negeri  untuk mewujudkan Indonesia kompeten. “Bekerja tidak hanya berorientasi lunas pekerjaan, tapi hasil yang akan dicapai,” kata Khairul Anwar, Plt. Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan.

Inilah sebabnya Kemnaker menjadikan prioritas pada masifikasi Pelatihan Vokasi melalui BLK yang tersebar di seluruh Indonesia. Apa saja pelatihan itu di BLK? Skilling, Up-skilling, dan Re-Skilling sehingga bisa mengurangi dampak pengangguran di Indonesia. Kolaborasi, inovasi, dan juga pemanfaatan teknologi harus dilakukan dengan terfokus kepada pengembangan SDM.

Siapa yang ga bangga saat suatu saat nanti tenaga kerja Indonesia dikenal dengan tenaga kerja profesional dengan kualitas SDM yang mumpuni dan siap bersaing di dunia kerja dan mampu merespon secara cepat perkembangan industri berbasis digital.

Yuk ke BLK moms, cari tahu lebih dekat apa sih SDM yang sangat dibutuhkan oleh dunia kerja saat ini. Bukan berarti Mama Azzam mengesampingkan dunia pendidikan formal loh. Karena terbukti untuk pemagangan, secara akumulasi sejak 2015 – Oktober 2018 mencapai 149.064 orang dari BLK, ini bukti dari pengurangan jumlah angka pengangguran melalui pendidikan BLK.

Spread the love

1 komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *