Indahnya pemandangan alam yang penuh warna, dengan rimbunnya pepohonan, udara yang segar dan sejuk, juga suara serangga yang bersahutan selalu menjadi idaman banyak orang dan tujuan wisata saat liburan. Seperti halnya saya dan keluarga yang selalu jadwalkan waktu liburan untuk ke pegunungan atau Curug.
Tidak hanya masyarakat dari perkotaan yang merindukan udara bersih tanpa polusi, bahkan seluruh masyarakat Indonesia juga bermimpi untuk bisa selalu dapatkan udara sejuk, segar dan tanpa polusi di kehidupan mereka. Semua itu tampak dari animo masyarakat yang selalu menyempatkan waktu liburan untuk pergi ke wilayah puncak yang sejuk.
Semua kemewahan berupa udara sejuk tanpa polusi, hanya bisa kita dapatkan kalau kita wisata ke Puncak Gunung atau hutan saja, intinya saat bisa wisata #HutanKitaSultan. Sebab saat ini sudah banyak sudah banyak pegunungan dan hutan yang mulai gundul, jadi cuma bisa sedikit hutan yang bisa kita kunjungi. Sedangkan kalau sudah tidak ada lahan hijau apa masih bisa kita dapatkan udara bersih.
Pentingnya Anak Muda Menjaga Hutan Indonesia
Keberadaan hutan sangat penting bagi lingkungan dan makhluk hidup lainnya, karena fungsi utama dari hutan yang ditumbuhi berbagai jenis tanaman lebat mampu menyerap karbon dioksida yang ditimbulkan oleh manusia, kendaraan bermotor, limbah pabrik maupun sumber-sumber polusi lainnya.

Hutan juga menjadi pemasok oksigen paling besar di permukaan bumi, bermanfaat bagi manusia dan hewan untuk bernafas. Tidak heran kalau hutan mendapat julukan sebagai paru-paru dunia dan pusat kehidupan banyak makhluk hidup.
Tidak hanya kesegaran udara, ketersediaan air bersih juga selalu dicari oleh manusia, gak heran kalau wisata air dan curug masih menjadi magnet wisata dan tujuan wisata banyak orang selain pantai.
Faktanya 70% bumi terdiri dari air, dimana 1% air ada di permukaan, 97% nya adalah air laut, 3% nya air tawar yang bisa digunakan langsung oleh semua makhluk hidup dan 20% nya merupakan air serapan yang perlu diolah dengan bijaksana sebelum bisa dipakai oleh kita manusia.
Jumlah air akan selalu sama sejak terbentuknya, permasalahan banjir dan kekeringan akibat kemarau adalah akibat dari kurang mampunya kita sebagai manusia dalam mengolah air. Selain itu perilaku buruk yang tidak menghargai alam juga menjadi faktor rusaknya sumber air di bumi.
Sebagai manusia yang berakal dan memiliki teknologi, kita harus bisa mengolah air dengan bijaksana tanpa merusak alam dan apalagi ekosistem. Jangan sampai alam dan lingkungan yang indah hanya menjadi mitos atau cerita bagi anak maupun cucu kita di masa depan.
Tidak perlu sampai melakukan tindakan yang super untuk bisa melindungi alam dan lingkungan, tapi bisa kok di mulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar rumah saja dulu, seperti memilih sampah, membuang sampah pada tempatnya dan melakukan pengolahan limbah sampah dengan baik.
Lagu “Dengar Alam Bernyanyi” Untuk Hutan Indonesia
Alam butuh tindakan nyata dari kita semua sebagai #TeamUpforImpact dengan tidak membuang sampah di hutan, tidak merusak ekosistem di hutan, dan jangan sembarangan membuat api unggun terutama bagi pendaki atau yang sedang camping.
Tidak hanya itu, kita juga jangan sampaiĀ membuang sampah sembarangan dimanapun, mulai kurangi polusi dengan menggunakan kendaraan umum dan mau melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan.
Adakah dari kalian yang sudah dengarkan lagu indah yang satu iniĀ teman-teman, lagu dengan judul #DengarAlamBernyanyi yang bisa di dengar melalui platform YouTube, Spotify ataupun Apple Music, karena semakin banyak yang mendengarkan lagu ini, akan semakin banyak royalti yang digunakan untuk perlindungan hutan di Indonesia loh, terutama digunakan untuk konservasi hutan di Kalimantan.
#IndonesiaBikinBangga karena hutannya adalah paru-paru dunia karena sebagian oksigen berasal dari hutan kita, dan #UntukmuBumiku akan aku jaga hutan agar bisa menjaga alam ini.