Kembali ke Meja Makan Untuk Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Diposting pada

Pagi moms, masih suka lakukan acara kumpul keluarga ga sih bersama keluarga besar, tapi selain menjelang Hari Raya loh ya? Kalau keluarga besar moms masih rutin lakukan kumpul keluarga, patut berbangga dan bahagia loh, karena sudah jarang sekali yang melakukannya saat ini, berarti moms memiliki keluarga yang harmonis.

Terkadang orang tua sudah terlalu sibuk dengan segala pekerjaan dan kegiatan sosialisasi, anak-anak sibuk dengan sekolah, teman dan pergaulannya di luar rumah. Sehingga saat kumpul bareng keluarga yang ada hanya kehampaan dan tidak ada komunikasi di rumah. Ini dalam lingkup keluarga kecil moms, belum masuk ke lingkaran keluarga besar.

Coba moms ingat, kapan terakhir berkunjung ke rumah orang tua atau kerabat terdekat di tiga bulan terakhir, hanya untuk sekadar berbincang dan saling memberikan kabar berita. Kita pasti akan menjawab, untuk apa menghabiskan waktu untuk kumpul-kumpul, kalau lebih mudah melakukan komunikasi melalui gadget, baik itu whatsapp, line atau massenger.

Bahkan kalau kita lihat moms, saat ini banyak orang berkumpul di satu tempat, tetapi setiap masing-masing individu lebih sibuk dengan gadget atau smartphone-nya. Tidak ada terdengar riuhnya komunikasi verbal secara langsung, meskipun lebih tenang jadinya ya 🙂 . Suami istri yang tinggal satu rumah, bahkan mengajak makan pasangannya melalui whatsapp.

Setiap anak-anak belajar bersikap dan bertingkah laku dari orangtua, saat di berikan contoh lebih mementingkan dunia maya daripada dunia nyata, maka kita patut merasa khawatir moms. Zaman memang selalu akan terus maju, saat ini revolusi industri 4.0 sudah di depan mata.

Revolusi Industri 4.0 menjadi harapan sekaligus tantangan bagi keluarga di Indonesia. Tentu saja Revolusi Industri 4.0 memberikan banyak dampak perubahan, dari segi positif maupun negatif dalam kehidupan keluarga dan bermasyarakat.

Dampak Industri 4.0 dalam Pembangunan Keluarga

Bersama BKKBN, blogger mendapatkan kesempatan untuk bisa berbagi informasi bagaimana menghadapi dampak yang akan timbul dari Revolusi Industri 4.0 dalam pembangunan keluarga.

keluarga industri 4.0
Diskusi Blogger bersama BKKBN membahas bagaimana menghadapi dampak yang akan timbul dari Revolusi Industri 4.0 dalam pembangunan keluarga.

Bapak Dr. dr. M. Yani M. Kes, PKK Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN, membahas bagaimana kita bisa mempercepat pembangunan keluarga di Era Industri 4.0 dengan melakukan gerakan #revolusikeluarga4.0 dan #keluargaindustri4.0 .

revolusi keluarga 4.0
Ini loh tahapan industri yang harus selalu kita ikuti, agar tidak tergerus arus zaman.

Generasi saat ini sudah paham dan tahu, bahwa keluarga dengan 2 anak sudah cukup, karena orientasi mereka saat ini lebih ke karier dan masa depan. Di sini BKKBN bisa bernafas lega, namun di balik itu ada kecemasan tersendiri, karena ternyata ada banyak hal yang belum dipahami oleh generasi muda, sedangkan generasi tua enggan untuk berbagi pengalaman karena di anggap tabu.

Tahu ga sih moms, semakin maju era modernisasi dan semakin dekatnya Revolusi Industri 4.0 ternyata tingkat pergaulan bebas semakin marak, makin banyak disorientasi seksual terjadi, bahkan pernikahan dini semakin banyak. Bukannya karena mereka tidak paham, tetapi kurangnya komunikasi positif yang terjalin untuk memberi informasi yang benar mengenai buruknya perilaku tersebut.

8 Fungsi Keluarga Menurut BKKBN :

1. Fungsi Agama
Keluarga berfungsi sebagai tempat pertama yang mengajarkan religi dan kitab suci pada anak-anak, mengenal agama dan beribadah.

2. Fungsi Sosial Budaya
Maksudnya, keluarga memiliki peran penting untuk menanamkan pola tingkah laku berhubungan dengan orang lain (sosialisasi) keluarga juga memberikan warisan budaya.

3. Fungsi Cinta dan Kasih Sayang
Pertumbuhan seorang anak tidak akan pernah lepas dari pengaruh keluarganya, peran keluarga begitu sentralistik dalam membetuk kepribadian keturuannnya, oleh karena itulah salah satu fungsi keluarga adalah menyalurkan cinta dan kasih sayang.

4. Fungsi Perlindungan
Fungsi perlindungan merupakan faktor penting. Perkembangan anak memerlukan rasa aman, kasih sayang, simpati dari orang lain. Tapi saat ini jelas banyak terjadi orang tua yang melakukan kekerasan pada anak, ataupun sebaliknya.

5. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi artinya bahwa keluarga merupakan sarana manusia untuk menyalurkan hasrat seksual kepada manusia lain (yang berbeda jenis kelamin) secara legal di mata hukum dan sah secara agama, sehingga manusia tersebut dapat melangsungkan hidupnya karena dengan fungsi biologi ia akan mempunyai keturunan berupa anak.

6. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan
Keluarga adalah tempat pertama untuk mendidik anak sampai anak menjadi dewasa, keluarga berperan penting terhadap upaya terbentuk kepribadian yang baik dari waktu-ke waktu, sebelum terjun dalam kehidupan masyarakat yang sebenarnya.

7. Fungsi Ekonomi
Maksudnya keluarga menjadi sarana yang baik untuk bertugas memenuhi kebutuhan hidup anggota keluarga di dalamnya, dimana dalam prosesnya fungsi ekonomi ini mampu membagikan kerangka keluarga, misalnya ayah sebagai pencari uang untuk kebutuhan dan ibu bertugas mengurus anak.

8. Fungsi Lingkungan
Fungsi lingkungan dalam keluarga maksudnya semua bentuk tingkah laku yang dilakukan seorang anggota keluarga awal mulanya dilakukan dalam keluarga. Anak atau anggota keluarga adalah cerminan bagimana ia bisa menerapkan kesesuainnya terhadap lingkungan.

Nilai-nilai ini semakin banyak yang bergeser moms, apa kita siap menghadapi segala risiko dari dampak perubahan yang cepat dari Revolusi Industri 4.0 ?

Bapak Dr. Pribudiarta Nur Sitepu, Sekretaris KPP dan PA juga memberi pembahasan Dampak Industri 4.0 dalam Pembangunan Keluarga, gap teknologi berdampak pada kesenjangan wawasan antara anggota keluarga yang memicu persoalan baru. Saat ini teknologi digital bahkan sudah mempengaruhi cara masyarakat terutama keluarga muda dalam membina keluarga terutama dalam menjalankan pola asuh.

Lakukan Gerakan Kembali ke Meja Makan

Bersama Psikolog Roslina Verauli cari tahu yuk,,, Bagaimana kita bisa membangun sistem dalam keluarga untuk bisa kuat dalam menghadapi perubahan yang cepat dalam revolusi industri, yaitu dengan cara memperkuat hal-hal sebagai berikut:
1. Family Cohesion
Adanya kedekatan emosional yang dirasakan individu kpd setiap anggota keluarganya.
Cohesion melibatkan komitmen dan waktu yang dilibatkan bersama.
2. Family Flexibility
Kemampuan untuk berubah dan beradaptasi.
3. Family Communication
Bagaimana keluarga dapat berbagi informasi, ide, perasaan satu sama lain.

peta keluarga
Ini adalah peta konsep keluarga dalam membangun sistem, untuk bisa kuat dalam menghadapi perubahan yang cepat dalam revolusi industri 4.0 .

Komunikasi adalah kunci utama bagi keluarga untuk mempersiapkan diri menghadapi segala tantangan dan dampak Revolusi Industri 4.0 dan kembali ke meja makan adalah salah satu solusi untuk mempertemukan semua anggota keluarga untuk bisa saling berbagi cerita satu sama lain. Tebarkan hal positif yang meningkatkan imunitas anak terhadap dampak buruk revolusi industri 4.0 ya moms.

Spread the love

24 komentar

  1. Aku hari raya aja kemarin ga kumpul sama keluarga besar. ehehehe…. jangan ditiru ya.
    Biasanya aku suka kumpul-kumpul sama keluarga besar sih. Tapi belakangan ini memang susah sekali bisa kumpulnya

  2. Wow,,, komunikasi bisa menjadi pelindung keluarga ya dalam hadapi dampak negatif dari revolusi industri ternyata.

  3. Bener bgt ya, keluarga itu memang kuncinya karena semua pengenalan akan sesuatu hal dimulai dari keluarga, dan komunikasi antar anggota keluarga saat penting agar adanya keterbukaan info

  4. Komunikasi adalah KOENTJI ya mbak hehehe. Kebayang ya kalau keluarga hidup masing-masing, sibuk sendiri-sendiri, di rumah masih sibuk dengan gadget masing-masing juga. Gak kebayang jadinya seperti apa.

  5. komunikasi adalah kunci. nggak bisa dibayangin kalau ada satu keluarga tapi sukanya diam-diam bae, jadinya nggak mungkin bisa dekat ya. andaikan setiap keluarga hangat dan bonding kuat, jadi siap menghadapi era industri 4.0

  6. saya setuju banget dengan 3 unsur dalam keluarga. kohesioen, flexiibility dan communication. dalam hubungan keluarga mesti ada kedekatan, kemampuan merubah diri/berkembang di luar untuk setiap individu dan komunikasi yang baik di dalam keluarga. khsuusnya sih komunikasi langsung. insya Allah harmonis keluarga kaya gini.

  7. Banyak nilai positif dari kebiasaan makan bersama di meja makan. Namun, sekarang jadi teralihkan dengan gawai di tangan. Yuk, kembali ke meja makan agar keluarga kuat menghadapi revolusi industri 4.0

  8. Meja makan pun seharusnya disesuaikan dengan zaman industri 4.0. Bisa jadi buat sebagian orang meja makan tidak lagi tempat yang menarik. Tetapi ketika nanti robot ikut berada di meja makan (sekarang sudah ada google home dan amazon echo & alexa) bisa jadi kita berkumpul di meja makan tetapi perhatian bukan pada komunikasi tetapi bermain-main dengan robot itu.
    Biarlah nanti robot-robot dan teknologi bekerja untuk kita, dimana pun kita berada family time harus selalu terasa. Biar robot-robot dan teknologi membantu bagaimana mewujudkan family time kita, hehe…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *