Ibu Kota Baru Untuk Indonesia di Tahun 2024 – Saat Jakarta Tidak Lagi Ideal Menjadi Ibu Kota Negara

Diposting pada

Pagi Moms, pasti sudah sering dengar kabar kalau Jakarta tidak lagi ideal menjadi Ibu Kota Negara Indonesia, tapi kalian setuju ga sih kalau ibu kota baru ada di luar pulau Jawa?

Kemacetan, polusi dan arus urbanisasi yang tidak terbendung, membuat Jakarta menjadi tidak ideal sebagai Ibu Kota Negara. Ibu kota baru diharapkan dapat mengurangi berbagai kesenjangan dan juga tercapainya pemerataan pembangunan.

ibu kota baru bukan sekedar wacana
Indonesia dengan ibu kota baru bukan sekedar wacana lagi.

Tetapi kenapa harus di luar pulau Jawa sih? Ternyata keputusan ibu kota baru di tempatkan di luar pulau Jawa adalah karena semua kegiatan perekonomian dan pembangunan sudah terlalu tersentralisasi di pulau Jawa, sehingga perlu dilakukan pemerataan pembangunan. Satu-satunya jalan dengan pemindahan ibu kota negara.

Kalau saya, yang merupakan warga Bekasi dan selalu bolak balik ke ibu kota Jakarta untuk mencari nafkah, merasakan betapa macetnya dan penuh polusi perjalanan saat menggunakan kendaraan sepeda motor. Merasa sangat optimis, dengan dilaksanakan upaya pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia akan membuat Jakarta tidak semacet saat ini.

Jakarta tidak layak jadi ibu kota
Jakarta sudah tidak layak jadi ibu kota negara dengan begitu banyak beban yang di tanggung.

Pindah Ibu Kota Negara: Indonesia Belajar dari Pengalaman Brasil Pindahkan Ibu Kota Negara ke Brasilia

Secercah kepastian saya dapatkan saat ikut serta dalam Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema “Pindah Ibukota Negara : Belajar dari Pengalaman Negara Sahabat” dengan narasumber :

1. Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro.
2. Duta Besar LBBP RI untuk Brasil periode 2010-2015 Sudaryomo Hartosudarmo.
3. Duta Besar Brasil untuk Indonesia, H.E. Mr. Rubem Barbosa.

Pemerintah melalui Kementerian PPN/Bappenas telah melakukan studi sepanjang 1,5 tahun dan diprediksi Ibu Kota Negara dapat dipindahkan tahun 2024. Tentu saja, kerjasama dan dukungan dari masyarakat Indonesia sangat diperlukan untuk tercapainya tujuan ini.

ibu kota baru
Bukan hanya wacana, tetapi Ibu Kota Baru akan segera dilaksanakan pada tahun 2024.

“Kita ingin ibu kota baru yang Indonesia-sentris, memicu pertumbuhan ekonomi, dan mendorong pemerataan pembangunan. Ibu kota baru harus didesain dan dipikirkan oleh bangsa Indonesia sendiri. Bagaimanapun Jakarta didesain dan dibangun oleh Pemerintah kolonial, VOC, Hindia Belanda, dijadikan pusat pemerintahan, dan diteruskan menjadi ibu kota negara hingga saat ini. Kita ingin bangun dengan kemampuan sendiri. Ibu kota yang dibangun secara khusus dan memiliki tata kota dan urban planning yang sangat baik dan nyaman untuk penghuninya. Untuk itu, kita harus belajar dari negara yang sudah berhasil memindahkan ibu kota, salah satunya Brasil. Alasan Kalimantan, selain ketersediaan lahan luas, relatif bebas bencana, wilayahnya lebih Indonesia-sentris. Indonesia tengah itu ada di Selat Makasar, namun Sulawesi masih rentan gempa dan tsunami. Jadi pilihannya Kalimantan,” jelas Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema “Pindah Ibu Kota Negara: Belajar dari Pengalaman Negara Sahabat” di Ruang Rapat Benny S. Muljana, Gedung Widjojo Nitisastro, Kementerian PPN/Bappenas, Rabu (10/7).

Indonesia siap dengan ibu kota baru
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan pemindahan ibu kota baru tidak akan memberatkan APBN

Yang mendasari rencana pemindahan ibu kota harus segera dilaksanakan, adalah karena Indonesia satu-satunya negara kepulauan dan mekanisme pemindahan ini menjadi penting, namun perlu ukuran yang tepat.”Karena memindahkan ibukota ini antar pulau,” kata Bambang Brodjonegoro.

Pelaksanaan pemindahan Ibu Kota Negara tidak akan membebani APBN, namun akan mengandalkan pembiayaan dari skema KPBU sebesar Rp 340,6 M. Skema KPBU ditargetkan bisa diperuntukkan bagi BUMN maupun pihak swasta.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, bahwa Indonesia menjadi negara pertama yang menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha atau KPBU saat pemindahan IbuKota Negara.

Pemerintah memastikan Ibu Kota baru nanti tidak didesain untuk jumlah penduduk yang banyak. Pemerintah hanya mendesain ibu kota baru ini untuk 1,5 juta penduduk saja. Jadi tidak ditargetkan untuk jadi pengganti Jakarta loh 🙂 .

Ditegaskan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, kalau pembangunan ibu kota baru tidak akan mengurangi luas hutan lindung. Pada saat membangun ibu kota pemeritah akan melalukan reforestrasi, konsep kotanya juga kota hijau sehingga hutan akan tetap terjaga.

ibu kota baru
Brasil sukses melaksanakan pemindahan ibukota negara dan menjadi negara yang lebih makmur.

Suksesnya Negara Brasil saat memindahkan ibu kota negara dari Rio de Jeneiro ke kota Brasilia, terlihat dari meningkatnya pertumbuhan penduduk dan perekonomian jadi lebih tersebar. Indonesia berharap dapat melakukan hal yang sama.

Tahun 1960, Rio de Janeiro dipindahkan ke Brasilia dengan tujuan untuk memperbaharui kebanggaan nasional masyarakatnya dengan membangun ibu kota modern di abad 21, meningkatkan kesatuan nasional dengan membuka lahan kosong di tengah-tengah Brasilia, sekaligus mengurangi ketimpangan.

Tidak hanya pemerataan ekonomi, ternyata pemindahan ibu kota ke Brasilia juga bertujuan untuk meratakan sebaran penduduk Brasil. Sepuluh tahun awal pasca pemindahan ibu kota negara, pertumbuhan penduduk Brasilia mencapai 14,4 persen per tahun dibandingkan Rio de Janeiro yang hanya 4,2 persen per tahun.

Brasil dengan ibu kota baru
Duta Besar Brasil untuk Indonesia, H.E. Mr. Rubem Barbosa menjelaskan pemindahan ibukota negara membuat negaranya jadi lebih berkembang.

“Terkait pemindahan ibu kota Brasil ke Brasilia, ide awalnya adalah untuk menyebarkan populasi masyarakat Brasil agar menjadi lebih imbang. Sebagai ukuran sukses pemindahan ibu kota, saat ini, Brasilia memiliki pendapatan per kapita tertinggi di Brasil. Brasilia juga berjasa bagi penyebaran agribisnis karena peran sentralnya sebagai kota di tengah-tengah negara Brasil,” jelas Duta Besar Brasil untuk Indonesia Rubem Barbosa.

Sebagai perwakilan Indonesia di negara Brazil, Duta Besar LBPP RI untuk Brasil 2010-2015 Sudaryomo Hartosudarmo mengungkapkan “Ibu kota Brasilia sudah luar biasa berkembang, dampaknya perkembangan sekitar 20 kota satelit yang menjadi pusat industri baru, perdagangan, dan pariwisata.”

optimis ibu kota baru Indonesia
Optimis dengan ibu kota negara yang baru bagi Indonesia

Negara Indonesia bisa menjadikannya sebagai acuan dan contoh dalam pelaksanaan program pemindahan ibu kota negara ke luar Jawa. Pulau Kalimantan menjadi tujuan utama, karena jauh dari peta bencana, jadi akan lebih stabil dan pantas dipertimbangkan untuk jadi Ibu kota baru.

Pro dan kontra selalu ada, sama halnya dengan semua pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah, tetapi kan pada akhirnya seluruh masyarakat Indonesia yang merasakan manfaatnya secara langsung.

Spread the love

1 komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *