Alhamdulillah berkesempatan juga ikut serta dalam Workshop #IbuBerbagiBijak pada 10 September 2018 di RPTRA Kopi Gandaria, bersama ibu-ibu PKK Kelurahan Pekayon, Pasar Rebo – Jakarta Timur.
Kali ini akan membahas tema yang sangat menarik, yaitu “Bijak Kelola Keuangan, Kunci Keluarga dan Masa Depan Sejahtera”. Bersama narasumber :
1. Riko Abdurrahman, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia.
2. Prita Ghozie, Finansial Educator.
3. Aditya Lugina, Womenpreneur.
Bapak Riko Abdurrahman menjelaskan bahwa “Visa bersama OJK dan dengan dukungan BI berusaha untuk mengasah kemampuan banyak perempuan, khususnya para ibu Indonesia untuk belajar pengelolaan keuangan yang bijak dan literasi keuangan”. Semua ini ditujukan agar semua keluarga di Indonesia paham mengenai cara dalam mengelola keuangan di dalam rumah tangga.
Beragam topik sudah dibahas oleh #IbuBerbagiBijak, dari tips membuat anggaran, menabung, dan mengatur pengeluaran yang bijak, hingga kiat-kiat untuk mendapatkan tambahan, serta tips keamanan dalam bertransaksi non tunai.
Saat ini kita akan belajar bagaimana untuk Bijak Kelola Keuangan agar terwujud Keluarga dan Masa Depan Sejahtera. Karena keuangan dalam rumah tangga adalah wewenang kita para istri, dan kita wajib pintar dalam mengelola keuangan keluarga, bukan hanya bisa menghabiskannya.
Sudah Sehatkah Keuangan Keluarga?
Bersama Prita Ghozie, pakar finansial yang muda dan cantik, semua yang hadir di tanya bagaiman cara dalam mengelola keuangan saat ini, apakah sudah bisa menyisihkan uang untuk investasi atau menabung.
Sebelumnya kita chek kesehatan keuangan kita dulu yuk moms, dengan cara sebagai berikut :
1. Cari tahu punya hutang atau tidak
* berupa pinjaman produktif
* cicilan dibawah 30%
2. Apakah biaya hidup < pemasukan
* biaya hidup maksimal 50%
* paham prioritas pengeluaran
3. Punyakah dana darurat
* minimal 3x pengeluaran rutin
* berbentuk kas
4. Apakah punya tabungan
* tabungan untuk rencana pendidikan
* investasi untuk masa depan
Kalau kita sudah bisa meminimalkan pengeluaran dan meningkatkan tabungan juga mengelola arus kas, berarti kita sudah menjadi Ibu Bijak yang pintar kelola keuangan.
Perencanaan keuangan menjadi pondasi bagi kita para ibu untuk mengelola keuangan rumah tangga. Kita harus pintar menyimpan dan mencatat keuangan yang keluar maupun yang masuk, sebisa mungkin jangan besar pasak dari pada tiang.
Hitunglah berapa penghasilan kita selama satu bulan dan buat pos-pos keuangan. Pos keuangan yang ideal adalah sebagai berikut moms:
– zakat, sedekah, infak 5%
– cicilan hutang 30%
– dana darurat 10%
– biaya hidup 40%
– tabungan 25%
– investasi 15%
Menabung tanpa adanya perencanaan keuangan akan sia-sia karena semakin ke sini tantangan dan biaya hidup terus meningkat moms. Selain itu kita juga harus punya tujuan dalam menabung, sebagai penyemangat atau motivasi saat banyak godaan datang.
Satu tips keren dari Prita Ghozie nih moms, kurangi memegang dana tunai atau uang secara fisik. Mulai deh pakai kartu debit, terutama yang berlogo Visa. Kenapa,,, karena akan membantu kita mengurangi pemborosan, juga membayar sesuai dengan jumlah tagihan, ga ribet kembalian receh.
Selain itu moms, menggunakan kartu Debit Visa lebih membantu kita untuk memyimpan uang, juga bebas biaya transfer kalau sesama Visa meski bank yang berbeda.
Yuk menjadi Womenprenuer bersama Aditya Lugina, pemilik dari usaha Gammara.
Mba Aditya Lugina berbagi pengalaman bagaimana memulai usahanya di bidang fashion, terutama produk tas. Tas dengan brand lokal tetapi kualitas Internasional Gammara.
Menurut mba Aditya Lugina, untuk memulai usaha kita harus tentukan beberapa hal sebagai berikut:
1. Tentukan Goals (sasaran dan ide usaha)
2. Lakukan Finansial Manajemen
3. Kembangkan Usaha
Womenpreneur adalah wanita pengusaha, dengan tujuan dan pengelolaan bisnis yang baik.
Selalu memperhatikan kualitas produk adalah kunci utama dari suksesnya Gammara dalam menembus pasaran internasional sampai saat ini.
Keren banget moms, di usia muda sudah memiliki usaha sendiri dan sukses lagi dalam menjalankannya. Semoga bisa tertikam suksesnya dari mba Aditya Lugina.
Ibu adalah pondasi keluarga, juga menteri keuangan yang harus bisa mengelola keuangan keluarga, bukan hanya sebagai kasir yang bertugas membayar pengeluaran.
Ada baiknya sebagai ibu kita tegas dalam mengatur pos pengeluaran keluarga dan kurangi keinginan untuk gaya hidup yang sebenarnya bisa kita tabung.
Sudahkah kita bijak dalam mengelola keuangan?
Ibu bijak banyak tantangan dalam kelola keuangan keluarga. Salah satunya doyan makan dan sale yang bikin kita sedikit khilaf , banyak pesanan sampai ke rumah
tantangan banget mengelola keuangan bahkan dari sebelum berumah tangga, makasih untuk tips dan sharingnya mba
tantangan banget mengelola keuangan bahkan dari sebelum berumah tangga, makasih untuk tips dan sharingnya mba
Aku sih nggak terlalu banyak ngeluarin duit per harinya, soalnya anak nggak suka jajan hihihi jd lbh gampang memanage keuangan