Pagi Bunda, jangan abai dengan kesehatan buah hati kita ya meskipun kita sedang berjuang menghadapi pandemi ini. Apa yang Bunda pikirkan saat si Kecil tiba-tiba mengalami kolik atau menangis selama berjam-jam, atau gumoh setelah menyusui, atau mengalami konstipasi? Akankah langsung terbayangkan kalau anak kita mengalami alergi, atau gangguan cerna fungsional.

Danone Specialized Nutrition mengajak orang tua untuk dapat mengenali perbedaan antara Alergi dan Gangguan Saluran Cerna Fungsional bersama Dr. Frieda Handayani, SpA(K) Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi.
Mengenal Alergi Pada Anak
Alergi adalah suatu reaksi hipersensitivitas yang disebabkan oleh suatu mekanisme imunitas tertentu. Penyebab alergi atau dikenal juga dengan istilah alergen bisa bersumber dari berbagai hal, namun yang paling sering ditemukan pada anak adalah alergi terhadap telur dan alergi susu sapi (ASS).
Alergi memiliki dampak yang signifikan bagi si Kecil, keluarga bahkan masyarakat. Bagi si Kecil, alergi dapat meningkatkan risiko penyakit degeneratif, seperti obesitas, hipertensi dan sakit jantung. Selain itu, anak dengan alergi juga dapat mengalami keterlambatan pertumbuhan apabila terlambat diagnosa dan penanganan kurang optimal.

Pengecekan secara dini sangat penting dilakukan salah satunya dengan cara mengenali riwayat alergi pada keluarga. Orang tua pada umumnya sudah memahami gejala umum alergi yang terjadi pada kulit dan saluran nafas, namun masih minim dalam menyadari gejala alergi pada saluran cerna, disebabkan karena gejala yang ditimbulkan hampir mirip dengan gejala gangguan saluran pencernaan fungsional.
Semula saya pikir anak diare setelah minum susu adalah gangguan saluran cerna biasa, karena saat masih bayi saluran cerna si Kecil belum tertutup sempurna, mukosanya masih jarang-jarang sehingga wajar saja kalau anak mengalami gangguan cerna fungsional.
Gangguan Saluran Cerna Fungsional
Faktanya, gejala alergi makanan umumnya bermanifestasi pada saluran pernapasan, kulit, serta saluran cerna. Sedangkan gangguan saluran cerna (FGID) menjadi gejala yang paling tinggi terjadi dengan persentase sebanyak 50-80% berupa regurgitasi, kolik, dan konstipasi fungsional.
Pada gangguan cerna fungsional seperti kolik, biasanya anak akan menangis tanpa henti, waktunya juga tak pasti, intensitas sakitnya juga beda-beda. Lalu ada gumoh, saat dimana anak muntah setelah menyusui dan konstipasi ketika anak susah pup.
Gejala tersebut mirip ya moms dengan gejala alergi susu sapi, bedainnya gimana dong? Menurut Dr. Frieda Handayani, SpA(K) mudah membedakannya selama orang tua telaten, gangguan saluran cerna fungsional akan membaik seiring bertambahnya usia anak dan kejadiannya tidak berulang.
Bila terjadi berulang disertai tanda ruam di kulit, serta ada gangguan pernafasan maka sebaiknya moms waspadai gejala tersebut adalah alergi susu sapi apalagi kalau di keluarga ada riwayat alergi.
Pentingnya mengenali dan memahami bahaya FGID sebagai manifestasi dari alergi makanan pada si Kecil untuk mencegah dampak malnutrisi. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat angka kejadian ASS 2-7.5% dengan kasus tertinggi terjadi pada usia awal kehidupan.
Gejala alergi susu sapi bisa muncul di mana saja. Bisa di kulit, di saluran nafas, sistemik serta di saluran cerna.
Gejala yang muncul di saluran cerna ini pada akhirnya mengecoh orang tua, karena di tempat yang sama, sering pula ditemukan gangguan saluran cerna fungsional atau Functional Gastrointestinal Disorder (FGID) hingga kemudian orang tua kesulitan untuk membedakannya.
Gejala FGID dan alergi perlu ditangani dengan segera untuk menjaga kualitas hidup anak dan mendukung tumbuh kembangnya.
Sayangnya, 6 dari 10 ibu tidak mengetahui gejala alergi pada anak. Seperti yang sudah-sudah, Danone Specialized Nutrition turut serta memberi dukungan melalui berbagai edukasi untuk orang tua, juga menyediakan wadah dan tools yang mempermudah orang tua dalam melakukan kontrol kesehatan anak.
Pentingnya melakukan deteksi dini gejala alergi di saluran cerna dan mengetahui diferensiasi FGID melalui pemanfaatan tools digital yang diinovasikan oleh Danone Specialized Nutrition Indonesia dengan hadirnya Allergy Tummy Checker, sebuah inovasi digital yang membantu mempermudah orang tua untuk membedakan gejala alergi atau FGID pada si kecil.

Allergy-Tummy checker dapat menjadi salah satu alat yang dapat membantu orang tua untuk edukasi dan lebih memahami mengenai gejala alergi dan kesehatan pencernaan anak, juga mendiferensiasi alergi dan gangguan saluran pencernaan fungsional.
Inovasi ini akan launching di www.bebeclub.co.id pada tanggal 1 November 2021 mendatang, dan kabar baiknya, orang tua bisa mengakses layanan ini secara GRATIS loh. Diharapkan tools ini akan membantu orang tua untuk dapat membedakan alergi vs FGID serta bisa memantau tumbuh kembang si kecil secara optimal.