Selamat pagi Bunda, setiap tanggal 29 September kita memperingati hari jantung sedunia. Sampai saat ini, penyakit jantung dan stroke, masih menjadi salah satu penyakit dengan tingkat kematian paling tinggi di dunia.
Banyak orang yang mengalami gejala gangguan kardiovaskular yang tidak tertangani karena tidak terdeteksi sejak dini. Bahkan, resiko ini bisa terjadi sejak lahir, yang dinamakan penyakit jantung bawaan (PJB).

Melalui peringatan hari jantung sedunia setiap tahunnya, diharapkan masyarakat semakin menyadari betapa pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan jantung secara rutin. Pemeriksaan ini dapat dilakukan secara rutin setiap 2 – 4 tahun sekali, sementara pada Si Kecil dapat dilakukan sesegera mungkin tanpa harus menunggu terjadinya gejala, agar jika terdapat kelainan pada jantung Si Kecil, kelainan tersebut dapat langsung terdeteksi.

Prevalensi PJB di Indonesia mencapai sekitar 8-10 dari 1.000 kelahiran hidup, dengan sepertiga di antaranya bermanifestasi dalam kondisi kritis pada tahun pertama kehidupan dan 50 persen dari kegawatan pada bulan pertama kehidupan berakhir dengan kematian.
Dalam proses penyembuhan PJB pada anak, orang tua memegang peranan yang sangat penting. Bertepatan dengan Hari Jantung Sedunia yang tahun ini mengangkat tema “Use Heart to Connect”, Danone Specialized Nutrition Indonesia memperkuat edukasi agar para orang tua dengan Anak PJB dapat mengoptimalkan perawatan dan pemberian dukungan nutrisi tepat agar tumbuh kembang anak optimal.

Penanganan PJB disesuaikan dengan jenis kelainan dan tingkat keparahannya. Meski telah mendapatkan intervensi, anak dengan PJB masih memiliki tantangan kesehatan karena anak dengan PJB mengalami pertumbuhan terus menerus, memiliki komposisi tubuh yang bervariasi, dan membutuhkan energi yang adekuat.
Merawat anak dengan PJB tidak sama dengan anak normal. Orang tua dari anak dengan PJB harus selalu memastikan anak mendapatkan penanganan dan perawatan sesuai kondisinya.
Untuk itu, orang tua memiliki peran penting dalam deteksi dini adanya PJB dan mengoptimalkan perawatan dan intervensi bila terindikasi untuk meningkatkan usia harapan hidup dan kualitas hidup anak dengan PJB.
Dukungan nutrisi yang optimal untuk anak dengan PJB harus memberikan cukup energi dan protein untuk memfasilitasi kenaikan berat badan dan mendukung optimalisasi tumbuh kembang anak.

Danone Specialized Nutrition Indonesia berkomitmen bahwa anak-anak dalam keadaan kesehatan apapun harus tetap mendapatkan asupan nutrisi yang tepat melalui makanan dan minuman agar tumbuh kembangnya optimal dan kualitas hidupnya lebih baik. Dalam rangka memperingati Hari Jantung Sedunia, Danone SN Indonesia mengajak masyarakat agar dapat mengambil peran sebagai bagian dari support system bagi anak dengan PJB dan orang tuanya.
Semoga bisa meningkatkan kesadaran kita sebagai orangtua ya moms, untuk menangani pemenuhan nutrisi yang tepat bagi anak dengan Penyakit Jantung Bawaan agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Penyebab utama dari penyakit jantung bawaan belum benar-benar diketahui sampai sekarang moms, namun faktor genetik dan lingkungan adalah dua faktor yang sering diduga sebagai penyebabnya.
Gejala-gejala yang harus diwaspadai oleh semua orang, dan apabila anak kita mengalaminya di sarankan untuk segera konsultasi ke dokter :
1. Nafas pendek dan cepat,
2. Bunyi jantung tambahan,
3. Mudah lelah,
4. Infeksi saluran pernafasan yang berlebihan.
Sedangkan penyebab malnutrisi pada anak PJB adalah :
1. Asupan yang adekuat
Maksudnya, anak yang beresiko PJB biasanya akan mengalami anoreksia, cepat lelah saat makan, oral motor disfungsi, dan GERD.
2. Gangguan absorpsi dan utilisasi
Anak dengan PJB akan mengalami penurunan aliran darah ke usus, sehingga mengalami disfungsi saluran cerna.
3. Peningkatan kebutuhan
Dengan adanya jadwal operasi pada anak PJB, mereka akan mengalami peningkatan kebutuhan. Karena akan mengalami Stress paska operasi.
4. Kekurangan oksigen
Karena memiliki PJB sudah pasti kerja jantung anak akan terganggu, dan mengakibatkan kekurangan asupan oksigen. Hal ini akan mengganggu tumbuh kembang anak.
5. Infeksi saluran napas berulang
Sudah tentu penderita PJB rentan akan beragam penyakit lainnya seperti infeksi saluran napas, bahkan seringkali berulang.
Apabila kita kurang memperhatikan asupan kalori pada anak dengan PJB, dikhawatirkan akan mengalami malnutrisi. Bayi dan anak Dengan PJB berisiko tinggi mengalami gangguan pada tumbuh kembangnya.
Malnutrisi kronik akibat PJB akan menyebabkan gangguan perkembangan permanen pada anak. Sehingga kita harus perhatikan dan pastikan asupan yang lengkap dan seimbang, agar tidak mengalami malnutrisi.
Untuk menjaga dan melindungi anak dengan PJB, kita harus melakukan pencegahan infeksi sebagai berikut:
1. Hindari tempat yang ramai.
2. Cuci tangan dengan teratur.
3. Rutin lakukan perawatan gigi secara teratur.
4. Segera berobat saat ada tanda infeksi.
5. Pemakaian antibiotik berdasarkan indikasi yang tepat.
6. Lengkapi imunisasi yang dianjurkan.