Stop Bullying Demi Masa Depan Lebih Baik

Diposting pada

Selamat pagi, apa kabar bunda hari ini? Apa yang sudah bunda lakukan untuk menjadi bunda pintar yang melindungi senyum keluarga?

Bunda merupakan ujung tombak dari keluarga, sangat berperan dalam semua aspek yang terjadi dalam keluarga. Bunda mengatur keuangan, mengawasi aliran dana yang masuk dan keluar untuk kebutuhan seluruh anggota keluarga.

Bunda juga merupakan guru pertama bagi anak-anaknya, dan akan menjadi contoh. Sudah seharusnya bunda memberi yang terbaik bagi seluruh keluarga.

Sabtu, 9 September 2017 saya menghadiri KEB Gathering yang temanya sangat menarik, “Smart Mom, Protect Your Family’s SMile” dengan narasumber Aakar Abyasa Fidzuno, CEO/Founder of Jouska Financial dan Vera Itabiliana Hardiwijojo, S.Psi, Pakar Psikologi Anak dan Remaja.


Pembahasan pertama di acara ini adalah “Yuk, atur uangmu”, bagaimana cara bunda mengatur dengan bijak keuangan rumah tangga, agar dapat mencukupi semua kebutuhan anggota keluarga dan bisa terhindar dari sifat konsumtif berlebihan.

Aakar Abyasa Fidzuno memberi banyak informasi bagaimana trend pola perekonomian masyarakat Indonesia saat ini, yang belum bisa menjaga uang penghasilannya sebagai dana masa depan.

Mereka masih hidup apa adanya, saat uang ada mereka berbelanja semua hal pada saat itu juga, dan tidak memperhatikan banyak kemungkinan yang bisa terjadi di kemudian hari saat sumber penghasilan mereka tersendat atau bahkan tidak ada lagi.

Masihkan bunda berpedoman “harta suami adalah hartaku, sedangkan hartaku adalah milikku” sedangkan bunda tidak menyadari dampak dari pedoman itu adalah hutang suami juga akan menjadi tanggungan bunda?

Hal ini bisa terjadi karena bunda tidak mengatur keuangan dengan baik, tidak menjaga juga memperhatikan aset harta bergerak dan tidak bergerak keluarga dengan baik.

Aakar Abyasa Fidzuno

Masyarakat di tingkat ini disebut Midle Income, dimana perekonomian mereka tampaknya terus maju dan meningkat, tetapi ternyata kenyataannya hidup mereka hanya berjalan “paycek by cek” atau berada dalam lingkungan hutang/kredit.

Apabila terjadi goncangan perekonomian, merekalah yang hidupnya paling kacau. Apabila terjadi PHK besar-besaran, kehidupan mereka akan berubah drastis, bahkan mereka tidak mampu lagi menjalani hidup, akibat tidak punya tabungan atau simpanan untuk masa depan.

Bagaimana cara untuk terlepas dari tingkatan Midle Income?
Cobalah untuk berhenti dari rutinisas perekonomian yang selama ini dijalani, untuk melakukan finansial check.
1. Lakukan audit keuangan, Current Financial Statement (serifikat tanah, asuransi, rekening bersama).
2. Risk Profile (posisi dan tingkat gaya hidup menentukan resiko yang akan kita hadapi)
3. Tentukan Goals (tujuan yang di inginkan apa)

Semua ini dilakukan agar kita lebih waspada pada perencanaan keuangan di masa depan, dan mulai berpikir pentingnya asuransi bagi keluarga.

Yuk kita mulai mengenal perencanaan keuangan sedari muda, saat kita masih produktif dan saat berpenghasilan tetap.

Penting loh bagi kita untuk memilih asuransi terbaik dan terpercaya, agar masa depan kita dan keluarga kita aman. Asuransi terbaik yang bisa memjadi pilihan adalah Asuransi Sinarmas MSIG Life.

Pembahasan kedua adalah tentang isu terhangat yang sedang marak terjadi pada anak-anak pelajar saat ini. Vera Itabiliana Hardiwijojo, S.Psi memberi pembahasan mengenai “Bullying” pada anak

Vera Itabiliana Hardiwijojo, S.Psi

Bullying adalah saat seseorang menggunakan kekuatan dan kekuasaan yang dimiliki untuk mengintimidasi orang lain untuk mau melakukan atau memberikan apa yang diinginkannya.

Bullying merupakan perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja, melibatkan kekuatan yang tidak seimbang dan berpotensi berulang.

Suatu perilaku yang sangat merugikan, baik bagi korban maupun pelaku sendiri.

Apa yang menyebabkan anak menjadi korban bullying?
1. Lingkungan baru
2. Paling muda
3. Terlihat paling berbeda
4. Pengikut
5. Penakut/sulit bersosialisasi
6. Kurang mampu
7. Dianggap mengganggu
8. Berada di tempat dan waktu yang salah

Bagaimana jika anak kita menjadi korban?
1. Dengarkan anak
2. Sadari emosi sendiri
3. Fokus pada emosi anak
4. Apresiasi dan tunjukkan anda paham perasaannya
5. Hindari meremehkan atau menyalahkan anak kita
6. Buat anak merasa masih di sayang, dicintai dan dihargai di rumah
7. Fokus bagaimana orang tua dan sekolah menghentikan bullying

Yuk bantu anak kita untuk berubah menjadi pribadi yang kuat dan terhindar dari bullying, baik itu sebagai korban maupun pelaku.

#YukAturUangmu

@sinarmasmsiglife
@emak2blogger

#SMiLeWithMe
#YukAturUangMu
#KEBxSinarmasMSIGlife

Spread the love

14 komentar

  1. waktukku kecil pun pernah merasakan di bully oleh teman teman sekelas, baca diatas ya sama persis seperti itu adanya perbedaan terus juga penakut itulah kenapa bisa di bully. untungnya memiliki orgtua yang sangat sayang dam mencintai anak anaknya.

  2. Dulu saya termasuk boros, sekarang anak udah dua, baru mikir keuangan..:p Ternyata punya keluarga mendesak kita harus pintar keuangan ya. Yuk ah, atur uang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *