Siapa sih yang ga suka, kegiatan refreshing yang paling sederhana, yaitu berbelanja 🙂 yeay, kalau Bunda suka berarti kita samaan nih. Biasanya kalian lebih suka belanja produk Lokal, atau wajib beli produk branded dari luar negeri? Kalau saya pribadi sih, lebih suka produk buatan asli Indonesia, karena biasanya lebih awet.
Pastinya kita semua merasa terbantu, dengan adanya bisnis digital yang memunculkan banyak e-commerce. Belanja bisa dari rumah, cukup download aplikasi dan lakukan transaksi secara online. Namun sudah tentu, kemudahan yang ada juga menimbulkan banyak efek di belakangnya.
Banyak toko offline yang jadi gulung tikar karena adanya bisnis digital, tetapi tidak kalah banyak juga bermunculan usaha-usaha baru yang terbantu dengan adanya bisnis digital dan e-commerce.
Sebagai wanita zaman now, selain bisa belanja, Kita juga harus bisa cari peluang untuk menghasilkan uang sendiri. Jangan pernah merasa cukup dengan setoran bulanan yang diberikan suami, kalau tiba-tiba kena PHK atau (amit-amit) di ceraikan, bisa kelabakan saat ga punya penghasilan sama sekali.
Mendapat ilmu atau inspirasi bisnis, bisa melalui banyak hal, bahkan dengan kegiatan jalan-jalan sambil berbelanja. Memang ga semua orang memiliki kemampuan untuk sukses berbisnis, tapi kalau tidak kita coba dan lakukan, mana tahu kalau kita bisa berbisnis atau tidak.
Pasar IdEA JCC, Festival Belanja Online to Offline Pertama di Indonesia
Senangnya saat ada even Pasar IdEA JCC, Festival Belanja Online to Offline pertama di Indonesia sejak tanggal 15 Agustus hingga tanggal 18 Agustus 2019 kemarin. Selain bisa puas berbelanja beragam produk online secara offline, bisa juga mendapatkan inspirasi untuk memulai bisnis.
Dengan tiket seharga Rp 35,000,- per orang, setiap pengunjung yang datang bisa mendapat banyak pengalaman baru di satu tempat. Bahkan acara ini secara resmi dibuka langsung oleh Menteri Kominfo Rudiantara loh.
Tahu ga sih, kalau Indonesia adalah satu-satunya negara di Asia yang menerapkan kebijakan Safe Harbour Policy untuk melindungi para pelaku e-commerce. Kalaupun membuat kebijakan, pemeritah Indonesia membuat kebijakan yang antisipatif. Pemerintah berusaha untuk dapat memfasilitasi, bukan menghambat dalam menghadapi ekonomi digital khususnya e-commerce.
Jujur Bunda, awalnya saya datang ke Pasar IdEA ini tertarik dengan Harbolnas yang ditawarkan oleh e-commerce ternama yang ikut serta di dalamnya. Saya termasuk orang yang shopaholic, lihat produk diskon pasti langsung nanar dan ingin beli.
Kalau ada tanda diskon, langsung deh saya secara naluriah hitung berapa banyak yang bisa di hemat, kira-kira barangnya bisa dijual lagi apa engga ya. Atau langsung diingat-ingat, barang seperti ini sudah ada apa belum di rumah. Setidaknya bisa keliling untuk melihat banyak produk dan barang unik, sudah membuat hati ini bahagia. Meski pada akhirnya hanya beli satu helai pakaian, itupun untuk anak.
Ternyata di Pasar IdEA kemarin, produk lokalnya unik-unik sekali dan banyak yang pertama kali saya temukan secara langsung. Rasanya benar-benar sangat berbeda, ketika belanja secara online dengan offline. Karena saat berbelanja langsung, kita bisa lihat dan pegang barangnya, bisa ngobrol dengan penjualnya, sampai melakukan tawar-menawar.
Sayang sekali di Pasar IdEA 2019 ini, tidak menyediakan produk fashion anak-anak. Mungkin karena lebih menyasar segmen UMKM yang masuk marketplace. Tetapi tetap menyenangkan untuk membawa anak-anak ikut serta datang ke sini, karena ada arena bermain game dan booth es krim dan jajanan yang disukai anak-anak.
Selain itu banyak booth lainnya, dari fashion, peralatan rumah tangga, produk inovasi makanan, sepatu, komputer, sampai booth layanan ekspedisi. Buat yang sudah memiliki bisnis online, pasti sangat terbantu saat datang ke Pasar IdEA. Karena banyak layanan ekspedisi yang berikan tawaran menarik untuk pelayanan mereka.
Tambah Ilmu di Pasar IdEA dengan Mengikuti Workshop Bisnis
Saya datang sejak hari pertama datang ke Pasar IdEA, tapi hanya sekedar untuk memuaskan keinginan dalam berbelanja. Karena banyak sekali produk berkualitas tinggi yang dijual dengan harga yang terjangkau. Tidak menyangka loh Bunda, kalau banyak UMKM yang ternyata sudah masuk marketplace.
Terbukti sekali, kalau produk UMKM bisa bernilai tinggi saat di pasarkan dengan baik dan mengikuti era digital. Bisnis digital dinilai lebih memberikan keuntungan dibandingkan menjual dengan cara membuka gerai atau toko.
Di hari terakhir Pasar IdEA, saya tertarik dengan workshop bisnis dengan tema “Investasi Website Untuk UMKM” bersama narasumber Bapak Asrul Tsani pemilik usaha Pesan Jaket Online.
Dengan website, ternyata usaha UMKM yang dijalaninya sukses mendapat kepercayaan masyarakat, bahkan sudah memiliki pelanggan tetap dari negeri Jiran Malaysia. Saya mencari tahu bagaimana Asrul Tsani melakukannya dan dapatkan kesuksesan dengan masuk ke marketplace.
Tips Memulai Usaha Bagi Pemula
Siapa bilang memulai usaha itu sulit, pasti hal ini dikatakan oleh mereka yang belum pernah memulai sama sekali. Karena kesuksesan hanya akan di rasakan dari hasil proses jatuh bangunnya seseorang dari melakukan usaha.
Satu poin utama ini yang saya tangkap saat mendengarkan penuturan dari Asrul Tsani, pemilik usaha “Pesan Jaket Online” yang memberikan workshop pada peserta di Pasar IdEA.
1. Mulailah untuk menjalankan usaha meski dengan modal seadanya.
Banyak orang yang takut untuk melangkah, karena alasan tidak memiliki modal. Tetapi sesungguhnya modal awal dari bisnis adalah melakukan langkah pertama dengan memulai usaha. Kalau hanya ada di rencana, tapi tidak pernah di jalankan, semua hanya akan menjadi mimpi. Kepercayaan diri bahwa produk yang kita tawarkan akan diperlukan olah banyak orang dapat menjadi pemacu semangat untuk terus maju.
2. Lebarkan sayap dengan memanfaatkan Online Marketing.
Kalau UMKM tidak mulai meningkatkan kualitas dan kemampuan dalam bersaing di era digital, pasti akan terus tersisih bahkan tersingkir. Ini cara yang dilakukan Asri Tsani dalam melebarkan sayap bisnisnya:
- Gunakan Website dan Marketplace.
- Cari judul produk yang bisa menarik banyak orang, dan bisa menjadi iklan di Google, sehingga dicari orang.
- Deskripsikan produk yang kita jual secara detail, apa kegunaannya, kelebihannya, seperti apa bahan atau material yang digunakan.
- Ada signature (ciri khas yang hanya kita miliki) pada produk yang dijual.
- Original (pastikan hanya produk kita yang paling baik dan hanya di produksi oleh satu pengerajin).
- Gunakan hastag yang banyak, sehingga saat orang mencatm di halaman google, semua ada di websitenya.
- Bikin foto produk yang bagus dan menarik (tidak harus menggunakan kamera, cukup dengan smartphone juga bisa) tetapi pastikan original dan itu adalah produk yang kita miliki, jelas dan memperlihatkan detail produk.
- Selalu fast respon terhadap buyer atau pembeli. Karena satu detik yang terlewatkan bisa membuat mereka batal membeli produk yang kita jual.
- Miliki ilmu dan informasi mengenai ekspedisi atau layanan pengiriman. Semakin murah biaya kirim, semakin banyak untung yang bisa didapatkan.
3. Jangan lupa untuk selalu berinovasi
Saat sudah sukses, bagi UMKM jangan pernah lupa untuk terus meningkatkan kualitas dan berinovasi. Karena minat pembeli selalu berubah-ubah dengan cepat. Pahami minat masyarakat dan kalau bisa, selalu menjadi trensetter. Kalau satu hal ini bisa dilakukan, pasti usaha apapun yang kita miliki bisa terus sukses dan tumbuh.
Senangnya bisa berkenalan dan bicara langsung dengan pengusaha sukses yang satu ini, Bapak Asrul Tsani.
Belanja banyak produk bagus sudah, dapat ilmu juga sudah. Sangat disayangkan buat kalian yang tidak berkesempatan datang ke Pasar IdEA tahun ini dears.
Tipsnya keren. Perlu nih buat saya, kalau suatu saat mau ikut buka usaha. Dengan modal seadanya bisa juga ya buka usaha
Tipsnya keren. Perlu nih buat saya, kalau suatu saat mau ikut buka usaha. Dengan modal seadanya bisa juga ya buka usaha
Tipsnya keren. Perlu nih buat saya, kalau suatu saat mau ikut buka usaha. Dengan modal seadanya bisa juga ya buka usaha
Pengusaha besar dimulai dari usaha kecil-kecilan. Semangat untuk memulai usaha.
Saya masih belum jelas banget tentang Safe Harbour Policy, itu maksudnya gimana ya mbak?
Wah,dompet kudi digembok yak,tapi puas dapet banyak ilmu ya mba.
bawa pulang apa aja nih mba dari pasar idea? banyak banget macemnya ya produk lokal di sana.
Produk-produk lokal sekarang tu gak kalah kece dengan peoduk impor. Salut sama para pengusaha muda..
Ini dimana ya, aku mau itu tas rotannya hahaha, gemes kalau datang ke event gini ya . Kalau belanja disini ikut angkat kearifan lokal juga kan kak
Aku mah kebayang deh kalau dibawa kesini pasti jajan mulu, apalagi kalau sama produk lokal. Sebagai orang Indonesia kita harus mendukung juga nih para pelaku bisnis lokal.
Bikin kalap kayaknya kalau saya ke sini. Segala kepengen dibeli hahaha. Mudah-mudahan ada lagi, ya. Produk lokal sekarang bagus-bagus
yang begini nih harus sering dilakukan eventnya agar startup ukm indonesia sukses!
waktu itu ingin ke Pasar Idea tapi riweuh lomba 17-an, enggak sempat mampir. Asyik yaa selain pameran ada juga talkshow seputar bisnis.
Tas rotannya bagus-bagus bangeettt! Jadi makin nyesel kemarin ga mampir ke sini 🙁
Wah kalo ke tempat begini ku pasti akan belanjaaaaa.. apalagi liat tas dan batik kece.. sayangnya kemarin gak sempat ke IdEA.. by the way emang jaman sekarang offline marketing kudu punya online nya jg.. karena apa apa sekarang serba digital
Sekarang memang jamannya online ya
Para pedagang juga harus pinter-pinter memanfaatkan peluang pasar online
Tapi tetap juga mengembangkan pasar offlinenya
Makasi tipsnya kak, berguna banget
Produk lokal memang gak kalah saing dengan produk luar, apalagi dengan era digital seperti sekarang. Produk lokal bisa makin bersaing dan bisa melebarkan sayap sampai ke luar negeri.