Pagi moms, kali ini Mama Azzam mau berbagi informasi mengenai HIV dan AIDS. Pasti tahu dong kalau tanggal 1 Desember diperingati sebagai hari AIDS Sedunia, hampir semua orang takut pada jenis penyakit yang satu ini. Karena saat mereka terserang penyakit ini, segala macam penyakit ikut antri untuk menggerogoti tubuh.

Kalau seseorang terserang HIV dan mengidap AIDS, semua orang langsung menjauh dan tidak menganggap mereka ada. Ga usah jauh-jauh sih moms, Mama Azzam juga kalau tahu ada yang AIDS langsung panik. Padahal sudah sering dapat edukasi kalau kita ga perlu ketakutan atau menjauhi mereka.
Sedikit informasi sebelum membahas yang lain moms, HIV (Human Immunodeficiency Virus), adalah virus yang menyebabkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Jadi HIV adalah virusnya dan AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh HIV.
HIV ini adalah virus yang menyerang sistem tubuh, yang secara drastis dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga dapat memungkinkan penyakit, bakteri, virus, dan infeksi lainnya dengan mudah menyerang tubuh kita moms. Tidak seperti virus lainnya, tubuh orang yang sudah terserang tidak bisa menyingkirkan HIV sepenuhnya. Jika sudah terinfeksi HIV, pasti akan memilikinya sepanjang hidup.
Sedangkan AIDS adalah kondisi yang paling parah dari penyakit HIV dan ditandai dengan munculnya penyakit lain, seperti kanker dan berbagai infeksi, yang muncul seiring dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Saat seseorang sudah di vonis AIDS mereka akan merasa dunia sudah berakhir, dan harapan hidup sudah hilang.
Banyak masyarakat yang fobia, atau ketakutan mendengar penyakit yang satu ini. Saat tahu ada salah satu anggota keluarga atau seseorang di lingkungan yang menderita HIV/AIDS pasti akan langsung dikucilkan. Semua takutnya kalau bertemu, apalagi sampai melakukan kontak fisik seperti bersalaman akan ikut tertular.
Bahkan ada beberapa orang yang takut untuk bertatap mata dengan ODHA. Menganggap mereka adalah sumber penyakit yang harus dijauhi dan tidak boleh lagi bersosialisasi di masyarakat. Padahal moms penyebaran HIV/AIDS tidak seperti virus flu loh.
Penularan HIV
Catat ya moms, penularan HIV bisa terjadi melalui hal-hal berikut :
- Melalui hubungan seksual dengan orang yang sudah terinfeksi HIV.
- Berganti-ganti pasangan seks tanpa alat pelindung seperti kondom.
- Berbagi jarum suntik yang terkontaminasi HIV.
- Ibu hamil yang terinfeksi HIV ke bayi yang di kandung. Penularan dapat terjadi selama kehamilan, juga saat melahirkan dan menyusui.
- Melalui transfusi darah. Maka penting sekali pemeriksaan HIV pada saat donor darah sebelum didonorkan kepada orang lain yang membutuhkan.

HIV tidak menular hanya dengan bersalaman, mengobrol, minum dengan gelas yang sama, makan satu piring, gigitan nyamuk, bertukar pakaian, menggunakan toilet bersamaan, tinggal serumah maupun berenang bersama ODHA. Buat moms yang belum paham, ODHA adalah sebutan untuk orang-orang yang telah mengidap HIV/AIDS.
HIV Bisa Diobati Dengan ARV
Mungkin belum banyak yang tahu kalau HIV ada obatnya moms, nama obatnya adalah ARV. Saat ini ODHA bisa bernafas lega karena dengan rutin melakukan terapi ARV (Antiretroviral), bisa mengurangi jumlah virus, meningkatkan jumlah CD4 serta memulihkan juga memelihara fungsi kekebalan tubuh.
Bersama Kementerian Kesehatan RI, dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia, bersama blogger menunjukan kepedulian dan komitmen terhadap ODHA dan pengendalian HIV diseluruh dunia. Peringatan ini diharapkan menjadi titik tolak atas kepemilikan semua pihak dlm pengendalian HIV aids agar menjadi perhatian utama disemua sektor.

Dr. Wiendra Waworuntu, MKes selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung memberikan penegasan kepada blogger dan Media untuk memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat bahwa HIV ada obatnya, berupa ARV. Pilih kata yang positif untuk ODHA atau Orang dengan HIV AIDS, panggil mereka pengidap bukan penderita.

Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) jika tidak diobati, maka kekebalan tubuhnya akan terus menurun dan semakin rentan terhadap berbagai infeksi seperti TBC (Tuberkulosis), PCP (Pneumonia Pneumonia), Toksoplasma dan Kriptokokus. Mereka 30 kali lebih besar resikonya terserang TBC, dan lebih dari 25% ODHA meninggal disebabkan oleh TBC.

1 komentar