Anak Alergi Susu Sapi Berpotensi Mengalami Stunting

Diposting pada

Pagi Mom’s sudahkah kalian mengetahui kalau anak yang mengalami alergi terhadap susu sapi pada masa pertumbuhannya, akan berpotensi mengalami stunting?

Seperti kita ketahui bersama, kalau susu sapi merupakan nutrisi alternatif yang dapat membantu mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Tapi, nyatanya banyak loh anak-anak yang tidak dapat mentoleransi asupan protein susu sapi sehingga mengalami reaksi alergi.

Reaksi alergi ini bisa berpotensi anak mengalami stunting akibat dari tidak terpenuhinya asupan protein hewani, terutama produk susu sapi di masa tumbuh kembang mereka loh, apakah anak Mom’s ada yang mengalami hal seperti ini

Berdasarkan data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), angka kejadian anak dengan alergi susu sapi sekitar 2-7,5% dengan kasus tertinggi terjadi pada usia awal kehidupan, atau sejak mereka lahir. Alergi susu sapi terjadi ketika sistem imun tubuh salah mengartikan protein susu sapi sebagai zat yang berbahaya bagi tubuh.

Gejala ringan hingga berat dapat dirasakan oleh anak dengan alergi susu sapi, antara lain gejala pada saluran pencernaan, sistem pernapasan dan ruam pada kulit. Jika anak dengan alergi susu sapi tidak diatasi dengan baik, maka akan terjadi gejala yang berkepanjangan, dan diet eliminasi yang tidak tepat tanpa penggantian yang memadai dapat menyebabkan anak berpotensi stunting.

 

Bicara Gizi, “Ketahui Kaitan Anak Alergi Susu Sapi dengan Stunting” Bersama Danone SN dan Aplikasi Tentang Anak

 

Menjelang peringatan Allergy Awareness Week 2023, Danone SN berupaya meningkatkan pemahaman dan wawasan orang tua tentang alergi, khususnya alergi susu sapi. Melalui kegiatan Bicara Gizi yang bertema, “Ketahui Kaitan Anak Alergi Susu Sapi dengan Stunting”, bersama narasumber

1. Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi, Dr. dr. Zahrah Hikmah, SpA(K)

2. Chacha Thaib, Mom influencer dan ibu dengan anak alergi susu sapi

3. Dokter Spesialis Anak dan Founder Aplikasi Tentang Anak, dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A

 

Pada kesempatan ini, Danone SN ingin memberikan kesadaran kepada orang tua mengenai efek jangka pendek dan jangka panjang alergi susu sapi yang harus ditanggapi dengan serius, karena jika diabaikan akan menghambat tumbuh kembang anak, dan berisiko stunting

Menurut Kementerian Kesehatan, dari hasil Survei Status Gizi Indonesia bahwa prevalensi stunting di Indonesia sekitar 21,6% pada tahun 2022. Studi menemukan bahwa prevalensi stunting pada anak dengan alergi makanan adalah 9%, bahkan ditemukan mencapai 24% pada kelompok anak yang didiagnosis dengan alergi protein susu sapi.

Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi, Dr. dr. Zahrah Hikmah, SpA(K), menjelaskan “Saat anak minum susu sapi, sistem imun menganggapnya sebagai zat asing berbahaya, sehingga melepaskan zat kimia yang disebut histamin yaitu suatu zat kimia yang diproduksi saat tubuh alami alergi untuk melawannya. Fungsi dari histamin itu sendiri adalah untuk melindungi tubuh dari berbagai zat yang membahayakan.”

Dampak yang dialami anak dengan alergi susu sapi adalah tinggi badan anak jauh lebih rendah dibandingkan anak tanpa alergi susu sapi. Selain berdampak pada kesehatan, status gizi anak, dan rangsangan fisik yang diterima anak, juga berdampak pada kualitas emosional orang tua.

Anak dengan alergi susu sapi akan kekurangan kalsium dan nutrisi lain yang sangat dibutuhkan bagi tumbuh kembang anak. Munculnya dampak jangka panjang yang berpotensi stunting pada anak tentu harus menjadi perhatian. Hingga saat ini stunting merupakan suatu permasalahan yang belum bisa diselesaikan di Indonesia. Adanya hubungan alergi susu sapi dengan tumbuh kembang anak yang memicu stunting, tentu harus menjadi perhatian berbagai pihak.

Chacha Thaib, Mom influencer yang merupakan ibu dengan anak dengan alergi susu sapi, berbagi pengalaman dalam menghadapi dan mengatasi alergi susu sapi pada Binar, anaknya.

Awalnya Chaca kaget dan khawatir sekali ketika mulai muncul gejala alergi pada Binar setelah minum susu sapi. Khawatir akan mempengaruhi tumbuh kembangnya, bila anaknya akan alami kekurangan asupan nutrisi. Apalagi ia mengetahui akan ada efek jangka panjang anak dengan alergi susu sapi, yaitu bisa berpotensi stunting jika tidak segera ditangani. Langkah pertama yang dilakukannya adalah langsung berkonsultasi ke dokter, agar anaknya bisa ditangani dengan tepat.

 

Penanganan dan Tatalaksana Alergi Susu Sapi

 

Tata laksana alergi susu sapi dapat dilakukan oleh orang tua secepat mungkin, dengan mengeliminasi makanan yang mengandung susu sapi, mencari alternatif makanan lain untuk memenuhi nutrisi, berkonsultasi, serta mengikuti petunjuk atau saran dokter, dan melakukan pemantauan pertumbuhan secara rutin.

Monitor tumbuh kembang anak juga penting untuk dilakukan oleh orang tua, dengan melakukan hal sebagai berikut :

1. Identifikasi pencetus alergi/protein susu sapi

2. Hindari makanan dan minuman yang mengandung protein susu sapi dan produknya

3. Hati-hati membaca label makanan

4. Pastikan nutrisi mencukupi

5. Monitor status gizi anak

6. Konsultasi ke Dokter Spesialis Anak, setelah 6 bulan eliminasi

• 6 bulan pertama : monitoring berat badan, panjang badan, kepatuhan diet pada usia 1, 2 dan 4 bulan.
• 6 bulan kedua : evaluasi BB, PB, dan kepatuhan pantang pada usia 6, 9 dan 12 bulan.
• Setelah usia 1 tahun, evaluasi pertumbuhan setiap 6-12 bln.
• Pada anak usia di atas 1 tahun, evaluasi dan penilaian terhadap intake nutrisi dan status nutrisi.

Mom’s, deteksi dini dan tatalaksana alergi susu sapi sangatlah penting, dan prinsip utama terapi adalah menghindari segala bentuk produk susu sapi. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan termasuk stunting bisa dihindari dengan tatalaksana alergi susu sapi yang tepat.

Pemberian formula pengganti harus disesuaikan dengan kondisi pasien sesuai rekomendasi IDAI, dan monitoring tumbuh kembang pada anak alergi susu sapi wajib dilakukan secara berkala. Ingat ya Mom’s, pemberian susu soya memang baik bagi anak alergi susu sapi, tapi ada baiknya bukan susu buatan sendiri yang diolah dari kedelai.

Melainkan susu soya yang sudah di formulasi khusus seperti SGM Eksplor ISOPRO SOY memiliki kandungan nutrisi sebaik susu sapi, seperti DHA, IronC dan Isolat Protein Soya Berkualitas, juga telah difortifikasi nutrisi penting lainnya seperti Omega 3&6, Kalsium, Vit D, Zinc, Vit C, & Serat Pangan dukung si Kecil yang tidak cocok susu sapi untuk tumbuh optimal anak kita.

Spread the love

16 komentar

  1. Langsung cus bawa anak ke dokter nih, biar di periksa ada kemungkinan kurang gizi atau tidak, biar ga stunting akibat alergi susu sapi

  2. Sangat mengedukasi, jadi saya lebih memperhatikan asupan gizi dan nutrisi istri agar kelak anak ga ada riwayat alergi, apalagi sampai kena stunting

  3. Mesti langsung ditindaklanjuti ya kalau ketahuan anak kita mengalami alergi terhadap susu sapi, biar ga stunting

  4. Sebagai orang tua kita memang harus jeli melihat perkembangan anak apakah anak mempunyai ciri2 alergi jadi pencetus alergi bisa ditangani sejak dini sehingga tidak menyebabkan stunting

  5. Ga masalah anak punya alergi susu sapi asalkan kita bisa ganti dengan asupan susu lain yang bisa gantikan fungsinya agar terhindar dari stunting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *